Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - PARIS. Perusahaan kosmetik asal Prancis, L'Oreal mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada kuartal III 2020 pasca pelonggaran lockdown akibat Covid-19. Pertumbuhan pendapatan tersebut salah satunya disokong kenaikan permintaan dari pelanggan asal China.
Sebelumnya, L'Oreal terdampak kebijakan lockdown sejumlah negara ketika wabah Covid-19 melanda hampir seluruh negara pada awal 2020, saat toko dan gerai-gerai yang menjual produknya ditutup. Bahkan L'Oreal juga harus menanggung rugi karena salon rambut harus tutup sementara, karena salon tersebut menjual produk profesional miliknya.
Mengutip CNBC, Jumat (23/10), namun saat ini pendapatan L'Oreal telah pulih di sebagian besar divisi, termasuk di unit pasar massal yang memproduksi produk seperti Garnier untuk dijual di supermarket.
L'Oreal mencatat total penjualan sebesar 7 miliar euro atau setara US$ 8,27 miliar untuk periode Juli-September 2020. Nilai penjualan itu naik 1,6% dari tahun sebelumnya dengan basis like for like, yang menghilangkan efek mata uang dan akuisisi.
Baca Juga: Begini strategi L'Oreal memikat pasar kosmetik Indonesia
Namun nilai penjualan L'Oreal tersebut masih turun 19% year on year dan analis memperkirakan penjualan L'Oreal masih akan tetap berada di wilayah negatif.
Peningkatan penjualan terbesar tidak terjadi pada merek make-up L'Oreal yang paling terkenal seperti Maybelline, melainkan dari divisi kosmetik aktifnya, yang menangani kondisi dermatologis dengan label seperti Vichy, La Roche Posay, dan CeraVe, yang dibeli pada tahun 2017.
Chairmandan Chief Executive L'Oreal, Jean Paul Agon mengatakna kepada analis melalui telekonferensi bahwa grup tersebut telah mengambil pangsa pasar di segmen kesehatan.
Ditanya tentang potensi ledakan "kesehatan", karena orang-orang menjaga diri mereka sendiri selama lockdwon virus corona, dia menambahkan bahwa ini bukan faktor utama dalam pertumbuhan kosmetik aktif.
Baca Juga: Pabrik L’Oreal Indonesia salurkan bantuan untuk masyarakat Bekasi terdampak covid-19
Agon mengatakan bahwa L'Oreal juga mengungguli saingannya di pasar utama China, di mana kehadirannya kuat, menggemakan peningkatan permintaan di Asia yang dicatat oleh pembuat barang mewah seperti Hermes dan Louis Vuitton.
“Fakta bahwa konsumen China tidak lagi bepergian adalah hal yang disayangkan untuk retail perjalanan, tetapi merupakan keuntungan bagi bisnis yang kami lakukan di China,” kata Agon.