kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Penjualan Mercedes-Benz Turun 12%, Dihantam Tarif Impor AS dan Persaingan di China


Selasa, 07 Oktober 2025 / 20:10 WIB
Penjualan Mercedes-Benz Turun 12%, Dihantam Tarif Impor AS dan Persaingan di China
ILUSTRASI. Produsen mobil mewah asal Jerman, Mercedes-Benz Group AG melaporkan penurunan penjualan pada kuartal III 2025. REUTERS/Ralph Orlowski/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mobil mewah asal Jerman, Mercedes-Benz Group AG melaporkan penurunan penjualan pada kuartal III 2025. Dalam periode Juli hingga September, perusahaan hanya mengirimkan 441.500 unit kendaraan, turun 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan tajam terjadi di dua pasar utama: Amerika Serikat dan China, masing-masing mencatat penurunan penjualan sebesar 17% dan 27%.

“Meski penjualan di Eropa, Amerika Selatan, dan negara-negara Teluk menunjukkan performa positif, hasil kuartal ketiga kami tetap tertekan oleh kondisi pasar di China,” ujar Mathias Geisen, anggota dewan manajemen Mercedes-Benz, dalam pernyataannya pada Selasa (7/10).

Dampak Tarif Impor AS dan Persaingan Ketat di China

Mercedes-Benz menjadi salah satu dari beberapa produsen mobil Jerman yang terpaksa menurunkan panduan keuangan (guidance) untuk tahun 2025.

Langkah tersebut diambil setelah industri otomotif Jerman menanggung biaya tambahan akibat tarif impor baru yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap mobil, suku cadang, dan material otomotif.

Baca Juga: IEU–CEPA Berlaku, Mercedes-Benz Siap Perluas Akses Pasar Otomotif Premium di RI

Sementara itu, di pasar China, penjualan merosot tajam karena persaingan yang semakin ketat dengan produsen mobil listrik lokal seperti BYD dan Nio, yang menawarkan harga lebih kompetitif dan teknologi baterai terbaru.

Penjualan Mobil Listrik Stagnan

Dalam laporan yang sama, Mercedes-Benz juga mencatat penjualan kendaraan listrik murni (Battery Electric Vehicles/BEV) yang stagnan dibanding tahun sebelumnya, dengan total 42.600 unit.

Angka tersebut menunjukkan tantangan yang dihadapi Mercedes dalam memperluas pangsa pasar mobil listrik, di tengah tekanan harga dari produsen mobil China dan meningkatnya biaya produksi global akibat tarif serta inflasi komponen.

Selanjutnya: Digitalisasi Pengelolaan Gedung Meningkat, Synapsis Bawa Solusi IoT dan AI

Menarik Dibaca: Ternyata Ini 4 Zodiak yang Paling Kuat dan Berani, Scorpio Termasuk!




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×