Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penjualan ritel Amerika Serikat (AS) meningkat lebih rendah daripada perkiraan pada bulan Mei. Data terbaru ini lebih rendah akibat penurunan harga bensin dan kendaraan bermotor membebani penerimaan di stasiun layanan dan dealer mobil.
Penjualan ritel naik 0,1% bulan Mei setelah direvisi turun 0,2% pada bulan April, menurut Biro Sensus Departemen Perdagangan AS pada hari Selasa (18/6). Penjualan ritel sebelumnya dilaporkan tidak berubah pada bulan April.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel, yang sebagian besar berupa barang dan tidak disesuaikan dengan inflasi, naik 0,3% di bulan Mei. Penjualan ritel dalam beberapa bulan terakhir terdistorsi karena awal Paskah.
Meskipun demikian, tren pertumbuhan penjualan telah melambat. Kenaikan harga dan suku bunga memaksa rumah tangga untuk memprioritaskan kebutuhan pokok dan mengurangi belanja diskresi.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Diproyeksi 5,2% pada 2024, Ditopang Konsumsi dan Investasi
Bank juga memperketat akses terhadap kredit karena peminjam berpenghasilan rendah semakin kesulitan memenuhi pembayaran pinjaman mereka. Meskipun pasar tenaga kerja masih berada pada kondisi yang kokoh, menjadi agak sulit bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan untuk segera mendapatkan pekerjaan baru. Sementara kenaikan upah tidak terlalu besar.
Tabungan juga telah susut. Namun, laju belanja kemungkinan besar cukup untuk menopang ekspansi ekonomi.
Federal Reserve pekan lalu mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25%-5,50%. Suku bunga telah bertahan di level tersebut sejak Juli 2023 atau hampir setahun penuh.
Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Masih Tertekan Sikap Hawkish Fed Pekan Ini
Para pejabat bank sentral AS menunda dimulainya penurunan suku bunga hingga bulan Desember. Para pengambil kebijakan memproyeksikan penurunan suku bunga hanya seperempat poin persentase untuk tahun ini. Namun mereka mempertahankan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).
Penjualan ritel tidak termasuk mobil, bensin, bahan bangunan, dan jasa makanan naik 0,4% bulan lalu setelah direvisi turun 0,5% pada bulan April. Penjualan ritel ini sebelumnya dilaporkan turun 0,3% di bulan April.
Penjualan ritel inti paling erat kaitannya dengan komponen belanja konsumen PDB. Belanja konsumen meningkat sebesar 2,0% secara tahunan pada kuartal pertama, membantu menahan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,3%. Perkiraan pertumbuhan untuk kuartal kedua mencapai tingkat 3,1%.