Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Unit kendaraan listrik di Swedia milik China Evergrande Group sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan modal ventura Eropa maupun AS dan mitra industri untuk menemukan pemilik baru. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan induknya di China sedang berjuang menghadapi utang lebih dari US$ 300 miliar.
“Kendaraan Listrik Nasional Swedia AB (NEVS), yang dimiliki oleh pengembang properti China yang kekurangan uang, memiliki dana untuk bertahan "untuk sementara waktu", kata Chief Executive Stefan Tilk seperti dikutip dari Reuters, Minggu (17/10).
Tilk bilang, NEVS sedang mendiskusikan penjualan potensial atau pembiayaan lainnya terutama dengan perusahaan Eropa dan AS, tetapi menolak menyebutkan nama mereka.
"Kami sedang berdialog baik dengan orang-orang ventura dan perusahaan yang memiliki ide dan arah yang sama dengan kami dan ingin masuk ke ini dengan kompetensi penuh kami," imbuhnya.
Baca Juga: Pejabat Bank Sentral China Sebut Dampak Evergrande Group Bisa Dikendalikan
Seorang sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan bahwa unit tersebut dapat bernilai hingga US$ 1 miliar.
Asal tahu saja, Evergrande telah melewatkan tiga putaran pembayaran bunga pada obligasi internasionalnya, dan telah berebut untuk menjual beberapa asetnya untuk mendapatkan uang tunai.
Pengembang properti China telah menghabiskan miliaran dolar untuk saham di pengembang teknologi mobil, termasuk NEVS. Ia juga memiliki usaha patungan dengan Hofer Jerman dan Koenigsegg Swedia.
NEVS, yang menerima lisensi produksi kendaraan listrik di China empat tahun lalu, adalah cabang Swedia dari unit EV Evergrande, Evergrande New Energy Vehicle Group.
Evergrande NEV dalam pengajuan bursa bulan lalu menyebutkan bahwa mereka masih mencari investor baru dan melakukan penjualan aset. Tanpa keduanya, perusahaan mungkin akan kesulitan membayar gaji karyawan dan menutupi pengeluaran lainnya.
Tilk menambahkan bahwa NEVS, yang memberikan pemberitahuan tentang redundansi kepada hampir setengah dari sekitar 650 pekerjanya pada Agustus, dapat mempekerjakan staf lagi untuk mendapatkan kompetensi yang diinginkan Evergrande di Eropa jika bertahan dari krisis.
Sementara itu NEVS, yang membeli aset produsen mobil Saab pada 2012, saat ini sedang berfokus pada pembangunan ekosistem mobilitasnya PONS yang merupakan jaringan berbagi tumpangan otonom untuk kota pintar dan kampus universitas.