Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump telah memberi wewenang kepada militer AS untuk menanggapi serangan roket hari Rabu di Irak yang menewaskan dua tentara Amerika dan seorang anggota personil Inggris. Pentagon mengatakan hal tersebut pada Kamis, dengan menuding milisi yang didukung Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Mengutip Reuters, Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, tidak menyalahkan Kataib Hezbollah yang didukung Iran atau menyebut nama milisi tertentu.
Akan tetapi, mereka jelas menggarisbawahi bahwa mereka percaya Iran mendukung para pejuang yang melakukan serangan itu, dan memperingatkan bahwa semua opsi sudah dibahas. Ini merupakan bahasa yang menunjukkan Amerika Serikat, Iran dan pasukan yang didukung Teheran tengah berada di jalan menuju konfrontasi baru di Irak.
Baca Juga: 15 roket hantam pangkalan Irak: 2 personel militer AS dan 1 personel Inggris tewas
“Saya sudah bicara dengan presiden. Dia memberi saya wewenang untuk melakukan apa yang perlu kita lakukan, konsisten dengan arahannya," kata Esper kepada wartawan di Pentagon seperti dikutip Reuters.
Ditanya apakah respon AS dapat mencakup serangan di dalam Iran, Esper mengisyaratkan bahwa serangan terhadap milisi itu sendiri adalah prioritas.
"Saya tidak akan mengambil opsi apa pun saat ini, tetapi kami fokus pada kelompok-kelompok yang kami yakini melakukan ini di Irak," katanya.
Baca Juga: Komandan Garda Revolusi Iran: Virus corona disebabkan serangan biologis AS
Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa serangan itu tidak sepenuhnya dilakukan Iran dan menolak mengatakan apa yang mungkin dilakukan Amerika Serikat.
"Kita akan melihat apa jawabannya," kata Trump.