Reporter: Dyah Megasari, BBC, Reuters, Wikipedia, AFP |
WASHINGTON. Dukungan dari berbagai penjuru dunia terus mengalir ke Wikipedia. Beberapa pengakses Wikipedia memberikan suaranya untuk menolak Rancangan Undang-Undang Anti Pembajakan yaitu Stop Online Piracy Act (SOPA) dan the Protect Intellectual Property Act (PIPA).
Sebagai situs yang mengelola informasi secara terbuka, keberadaan dua RUU dianggap sangat merugikan dan mengancam kelanjutan hidup Wikipedia. Sang penggagas, Jimmy Wales mengklaim, RUU tersebut bisa memukul bisnis internet di masa mendatang.
Selama 72 jam terakhir, dukungan dari para Wikipediawan yang merupakan sebutan bagi para penggunanya mengalir dan menyatakan akan mendiskusikan RUU anti pembajakan tersebut secara serius.
Hari ini, Wikipedia menutup halaman khusus berbahasa Inggris selama 24 jam. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kongres Amerika yang menggulirkan rancangan ini.
Beberapa perusahaan raksasa yang satu suara dengan Wikipedia adalah Google, Yahoo, Twitter, eBay dan Amazon.
Menuai kontroversi
RUU ini menuai kontroversi dari berbagai kalangan. Bahkan, Presiden AS Barack Obama menyatakan berada di baris yang sama dengan pihak yang menolak aturan itu. "Aturan ini bisa mengancam kelangsungan hidup industri pengembang internet. Kami tidak akan mendukung legislasi yang mengurangi kebebasan berekspresi," tegas Obama.
Sebenarnya, kenapa RUU ini menuai kontroversi? Awalnya, senat AS mengklaim SOPA yang berjalan dengan PIPA dirancang untuk menghentikan aliran dana ke beberapa "website nakal".
Pemerintah AS mempertegas larangan penjualan hasil pembajakan dari berbagai produk seperti film, musik dan lainnya. Di sini, sejumlah perusahaan internet dipaksa menutup akses ke situs yang dianggap melanggar hukum tersebut.
Jaringan advertising juga akan dipaksa untuk menghentikan layanan secara online. Tak hanya itu, mesin pencari akan diatur agar tak memiliki tautan ke situs yang dianggap mendistribusikan hasil pembajakan. Para pendukung aturan menganggap bahwa regulasi ini tidak akan berdampak besar terhadap sejumlah situs berbasis di AS.
Para pejabat di Gedung Putih sudah mengajukan beberapa elemen tentang SOPA namun hingga saat ini belum ada keputusan yang jelas.
Twitter dan Rupert Murdoch mendukung
Sebaliknya, taipan media raksasa di dunia yaitu Rupert Murdoch mempunyai pendapat yang berseberangan. CEO News Corp itu bersuara lantang melalui akun twitternya, "Jadi, Obama lebih memilih mendukung Sillicon Valley yang bisa mengancam semua pencipta software dengan pembajakan," demikian kicauan Murdoch.
Tak berhenti di situ, Murdoch justru menuding Google yang merupakan raksasa mesin pencarian sebagai biang pembajakan karena memberikan akses streaming film tanpa pemungutan biaya.
Selain Murdoch, yang menyatakan sepihak dengan RUU itu adalah CEO Twitter. Dick Costolo menilai rencana Wikipedia menutup layanan sementara merupakan hal yang bodoh dan konyol.
"Sangat konyol. Apabila menutup bisnis global sebagai reaksi terhadap satu isu politik nasional adalah tindakan bodoh," ucapnya.