kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Perang dagang, Bursa China meriang


Rabu, 04 Juli 2018 / 06:28 WIB
Perang dagang, Bursa China meriang
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perang tarif impor yang kian panas antara China dan Amerika Serikat (AS) mengancam perkembangan ekonomi China. Tanda-tanda perlambatan ekonomi China terlihat dari aktivitas ekonomi yang lebih lemah dari yang diperkirakan pada bulan Mei 2018. Kondisi itu di tengah pengetatan pinjaman berisiko yang menaikkan biaya pinjaman bagi perusahaan dan konsumen di China.

Turbulensi nilai mata uang yuan dan di bursa saham yang tengah terjadi membuat regulator China harus siaga menjaga pasar agar tidak kian tertekan. Bursa Hang Seng pada perdagangan Selasa (3/7) terkoreksi 1,41$ ke level 28.545,57 dibanding sehari sebelumnya.

Sektor telekomunikasi terkoreksi paling dalam hingga 2,03% diikuti sektor konsumer turun 1,88% dan sektor minyak & gas terpangkas 1,58%. Sementara bursa Shanghai Composite Index naik tipis 0,41% ke level 2.786,80.

Adapun nilai tukar yuan di pasar onshore terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (3/7) naik 0,24% menjadi 6,65 per dolar AS pada pukul 15.00 waktu Shanghai setelah mengalami penurunan bulanan terburuk sejak tahun 1994, pada Juni lalu. Yuan masih lebih kuat 0,39% di pasar offshore terhadap dollar AS. Indeks China Foreign Exchange Trade System (CFETS) yang dilacak Bloomberg menunjukkan yuan jatuh terhadap 24 mata uang utama di hari ke-10 ke level 95,1.

Gubernur Bank Sentral China Yi Gang mengatakan, China akan menjaga nilai tukar yuan pada level stabil di tingkat yang wajar dan seimbang. "Bank sentral China sudah beberapa kali intervensi, tapi baru kemarin mereka mengeluarkan pernyataan verbal," kata seorang bankir Bank Eropa di Singapura kepada KONTAN, kemarin.

Beberapa bank besar China menjual dollar AS setelah yuan merosot ke level 6,70 per dolar AS. Ini membuat nilai tukar yuan sedikit menguat.

"Bank sentral siap menggunakan langkah-langkah yang lebih kuat untuk mengubah tren pasar. Depresiasi tajam yuan mendorong pasar panik sementara sentimen saham sudah buruk," kata Tommy Xie, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp Ltd.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×