Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Belum ada tanda-tanda perang dagang global akan segera berakhir. Bahkan, ada kemungkinan perang dagang semakin meluas.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada kolumnis Wall Street Journal bahwa dia akan membidik Jepang sebagai obyek perang dagang selanjutnya.
Mengutip WSJ pada Kamis (6/9), kolumnis WSJ James Freeman menulis mengenai telepon yang diterimanya dari presiden. Dalam pembicaraan tersebut, Trump menggambarkan hubungan baiknya dengan pemimpin Jepang. Namun kemudian dia menambahkan, "Tentu saja hal itu akan segera berakhir saat saya memberitahu mereka seberapa besar mereka harus membayar."
Freeman, dalam kolom opini, mengatakan telepon dari Trump datang setelah dirinya muncul di channel Fox News. Dalam tayangan itu, dia memuji presiden atas hasil kebijakan reformasi pajak dan peraturan lainnya. Selama telepon berlangsung, tulis Freeman, presiden terdengar "sangat fokus untuk memangkas defisit neraca perdagangan dengan partner dagang Amerika."
Saat ini, Trump sudah menciptakan ketegangan signifikan dengan Kanada, Meksiko, China, dan Eropa. Dia menetapkan tarif barang-barang impor dan mengancam untuk keluar dari perjanjian kesepakatan lama jika mereka tidak mau melakukan negosiasi ulang sesuai keinginannya.
Freeman juga menulis dalam kolomnya, defisit neraca perdagangan berkorelasi dengan perkembangan ekonomi seperti yang terjadi di AS saat ini.
"Namun presiden melihat masalah dan meskipun dia berhasil melakukan negosiasi dengan rekan kita di Amerika Utara dan Eropa, ketidakpastian perdagangan tidak akan segera berakhir. Sepertinya dia masih terganggu dengan kesepakatan perjanjian dagang dengan Jepang," jelas Freeman.
Catatan saja, menyusul publikasi tersebut, yen Jepang menguat versus dollar AS sebesar 0,8% ke level US$ 110,65 yen.