Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Bank-bank global termasuk HSBC dan Standard Chartered sedang meningkatkan perekrutan karyawan untuk mempersiapkan diri menyambut potensi pasar baru dengan rencana dibukanya hubungan investasi baru China dan Hong Kong.
Regulator China akan merilis aturan yang membuka investasi wilayah China Selatan atau area Greater Bay dengan Hong Kong yang. Aturan yang dinamai Wealth Connect tersebut akan akan memungkinkan nasabah bank di sembilan kota China Selatan bisa berinvestasi melintasi perbatasan di Hong Kong dan sebaliknya.
Dengan aturan itu, bank bisa memperluas penawaran produk wealth management-nya. Berdasarkan perkiraan Bloomberg Intelligence, aturan itu diprediksi berpotensi menghasilkan pendapatan fee bagi bank global dan bank domestik China sebesar 3 miliar yuan atau sekitar US$ 464 juta per tahun.
Wealth Connect rencananya akan diluncurkan pada paruh kedua 2021 ini. Aturan itu akan mengintegrasikan ekonomi area Greater Bay senilai US$ 1,7 triliun. "Ini merupakan terbosan baru bagi investor ritel untuk membuka cara baru berinvestasi di wilayah lain, melintasi batas," kata Daniel Chan, Kepala Bay Area HSBC dikutip Bloomberg, Selasa (22/6). HSBC Greater Bay yang mempekerjakan 300-400 karyawan saat ini tengah melakukan persiapan penuh menyambut potensi durian runtuh tersebut.
Baca Juga: Bakal turun, The Fed tetap proyeksi inflasi AS di level 2%
Program Wealth Connect diperkirakan akan dilakukan secara bertahap. Penduduk China daratan saat ini dihadapkan dengan pembatasan kuota investasi melintasi perbatasan sebesar US$ 1 juta yuan saja atau setara US$ 154.600. Artinya, bank akan menargetkan orang-orang kaya saja dengan rencana aturan baru tersebut. Investasi kemungkinan akan terbatas pada produk yang aman yang mungkin tidak menarik bagi investor yang lebih suka bertaruh pada instrumen dengan imbal hasil tinggi.
Luasnya wilayah pembangkit listrik dari 70 juta penduduk di China Selatan dengan lebih dari US$ 400 miliar aset yang dapat diinvestasikan sulit diabaikan. Menghubungkan pusat keuangan Hong Kong dengan pusat teknologi Shenzhen dan pengaruh manufaktur dan transportasi Guangzhou tentu memiliki prospek besar.
"Ini permainan angka dalam beberapa hal. Total kumpulan pendapatan karena ini bisa sangat besar," kata Samir Subberwal kepala perbankan konsumen, swasta dan bisnis untuk Asia di Standard Chartered, yang mempekerjakan3.000 manajer untuk bisnis wealth management di Asia selama lima tahun terakhir.
Standard Chartered melihat peluang besar terutama untuk investasi ke selatan, karena akses investor daratan ke produk kekayaan global tertinggal dari rekan-rekan mereka di Hong Kong, kata Subberwal. Berdasarkan perkiraan internal bank, hingga 1 juta pelanggan akan melihat investasi melalui rute selatan.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh HSBC dan Nielsen Company (Hong Kong), lebih dari 80% investor daratan di Greater Bay Area berencana untuk berinvestasi di Hong Kong melalui Wealth Connect.
Baca Juga: Makin populer, sejumlah perusahaan China masuk 100 merek global paling bernilai
Bank perlu memiliki cabang di kedua sisi perbatasan untuk bergabung dengan rencana tersebut, atau bermitra dengan bank lain. Mengingat pembatasan perjalanan karena pandemi, bank dalam negeri dapat bertindak sebagai saksi bagi pelanggan baru yang melakukan investasi ke selatan, menurut rancangan rencana. Tidak disebutkan opsi serupa bagi investor Hong Kong yang ingin berinvestasi di China.
Mengingat jaringan cabang mereka yang luas di daerah tersebut, empat bank terbesar China termasuk Industrial & Commercial Bank of China Ltd., bersama dengan HSBC dan unitnya di Hong Kong, Hang Seng Bank Ltd., dapat memperoleh manfaat paling besar dari program ini, menurut analis Bloomberg Intelligence Francis Chan.
“Pemain kunci di kedua sisi perbatasan akan menjadi yang memimpin permainan karena basis pelanggan mereka yang sudah ada,” kata Gilbert Lee, kepala strategi dan perencanaan di Hang Seng Bank, yang memiliki 14 cabang di area daratan dekat Hong Kong. "Kami telah menempatkan banyak sumber daya untuk memastikan kami siap." ujarnya.