kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbedaan suara Clinton dan Trump kian menipis


Sabtu, 05 November 2016 / 16:04 WIB
Perbedaan suara Clinton dan Trump kian menipis


Reporter: Asih Kirana Wardani, Avanty Nurdiana | Editor: Dupla Kartini

NEW YORK. Mendekati pemilihan presiden di Amerika Serikat pada 8 November nanti, perebutan suara kian menegangkan. Sepekan terakhir, persaingan antara calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton makin ketat.

Menurut survei yang dilalkukan oleh Reuters/Ipsos States of the Nation (lembaga survei nasional AS), peta suara bagi kedua kandidat terus berubah.  

Kedua kandidat bersaing ketat di negara bagian Florida dan North Carolina. Keunggulan Clinton di Michigan kian menipis. Sementara suara di Ohio tetap seimbang dan suara pemilih di Pennsylvania kian berpihak kepada Clinton.

Dus, meski Clinton masih jadi kandidat favorit untuk memenangkan pemilu pada Selasa nanti, peluang Trump untuk mencuri kemenangan kian besar. Apalagi, bila partisipasi dari masyarakat Afrika-Amerika turun tajam.

Meski demikian, untuk meningkatkan peluangnya untuk memenangkan pemilu nanti, Trump harus bisa menang di Florida dan North Carolina. Sementara, Clinton bisa saja kalah di kedua negara bagian ini dan tetap melaju ke Gedung Putih.

Survei terakhir States of the Nation menunjukkan, peluang Clinton untuk merebut 270 suara solid dari Badan Pemilih (Electoral College), suara yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilu, adalah sebesar 90%. Peluang Clinton ini turun ketimbang hasil survei sebelumnya, ketika peluangnya mencapai 95%.

Lembaga ini memperkirakan, jika pemilu digelar Rabu (2/11), Clinton akan memperoleh 256 suara bulat dari Badan Pemilih, dan bisa menjadi 302 suara hingga perhitungan terakhir. Sementara, Trump berpeluang meraih 236 suara.

Padahal, pekan sebelumnya, survei menunjukkan, Clinton akan meraih 278 suara solid dengan hitungan akhir 320 suara. Adapun suara untuk Trump, 218.

Dukungan bagi Trump naik

Kendati masih tertinggal suara, bagaimanapun perkembangan sepekan terakhir ini jadi kabar baik bagi tim Trump. Dukungan terhadap Trump terlihat meningkat di 24 negara bagian dan menurun di 11 negara bagian lainnya. Sebaliknya, dukungan bagi Clinton tumbuh di 13 negara bagian, tapi menciut di 22 negara bagian lainnya.

Dukungan terhadap Trump meningkat seiring dengan berkurangnya kontroversi yang ia buat. Sementara, Clinton mesti menghadapi penyelidikan baru atas kontak-kontak yang ia lakukan via surat elektronik (email).

Sebagian besar responden survei terakhir ini ditanyakan dukungan mereka terhadap kedua kandidat setelah Direktur FBI James Comey mengumumkan pada Jumat pekan lalu bahwa lembaganya tengah meneliti penemuan email-email baru yang mungkin menyeret praktik lobi-lobi Clinton ketika menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

Proyek States of the Nation menyurvei sekitar 15.000 orang setiap pekan di 50 negara bagian plus Washington DC.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×