kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbesar bisnis dengan mengakuisisi merek (4)


Jumat, 27 Oktober 2017 / 15:52 WIB
Perbesar bisnis dengan mengakuisisi merek (4)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Upaya keras Horst Julius Pudwill mengembangkan bisnis perkakas Techtronic Industries memang layak diacungi jempol. Meski dari pekerjaan sebagai makloon atas produk-produk perkakas dari perusahaan global sudah cukup mampu membuat pundi-pundi keuangan Techtronic Industries tumbuh pesat, namun hal itu tak membuat Pudwill cepat puas. Pria pemilik kekayaan US$ 2,4 miliar tersebut, kemudian melancarkan aksi pembelian merek-merek perkakas global.

Nama Techtronic Industries kini menjadi salah satu pemain besar di industri perkakas global. Bisnis ini mengantarkan Horst Julius Pudwill menjadi miliarder dengan kekayaan US$ 2,4 miliar versi Forbes.

Setelah menjalin kerjasama dengan sejumlah pemegang merek perkakas global untuk diproduksi secara makloon, Techtronic Industries masih belum puas. Pudwill sadar, perusahaannya harus memiliki merek sendiri.

Untuk bisa mencapai hal tersebut, langkah akuisisi menjadi opsi paling rasional, sebab akan lebih cepat beradaptasi dengan pasar lewat merek yang sudah dikenal.

Pada tahun 1999, langkah akusisi oleh Pudwill bersama Techtronic Industries dimulai. Sejak saat itu hingga kini, sudah belasam merek perkakas dimiliki Techtronic Industries. Salah satu aksi yang cukup penting yakni membeli merek sejumlah pembersih debu dari Eropa, diantaranya Vax, Hoover, dan Dirt Devil.

Pasar rumah tangga memang sangat potensial, sehingga Pudwill ingin memperluas kue pasarnya, lewat produk pembersih debu. Sifatnya yang praktis membuat permintaan akan produk ini terus meningkat.

Namun bukan berarti minatnya terhadap bisnis perkakas hilang. Justru berbagai kesepakatan penting Pudwill terus terlaksana. Salah satunya  membeli merek Ryobi pada tahun 2000 yang sebelumnya sudah menjadi mitra Techtronic Industries untuk diproduksi secara makloon.

Ekspansi Techtronic Industries berlanjut dengan mencaplok perkakas merek Milwaukee dari investor asal Swedia pada tahun 2005. Kehadiran merek-merek tersebut, ke depan terbukti  bisa mendorong pundi-pundi keuangan Techtronic Industries semakin gemuk, dan kian agresif melancarkan ekspansi.

Aspek pemasaran pun menjadi fokus Pudwill. Dengan mengandalkan produk-produk perkakas ringan yang dimilikinya, di awal tahun 2000-an ia mendekati retailer Home Depot. Pudwill mengincar kerjasama untuk menjadi pemasok perkakas ringan secara eksklusif.

Meski harus melewati negosiasi yang sulit, Techtronic Industries berhasil menjalin kesepakatan dengan Home Depot. Kedua perusahaan ini membukukan pertumbuhan yang pesat secara bersama-sama. Kini retailer tersebut menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagai Techtronic Industries dengan kontribusi di atas 30%.

Tapi bisnis Techtronic Industries tak selalu berjalan mulus. Krisis keuangan global yang menerjang pada 2008 silam, turut menurunkan pasar properti global. Efeknya, permintaan perkakas Techtronic Industries ikut terpangkas dan pendapatan perusahaan ini anjlok.

Di tengah penurunan nilai saham Techtronic Industries, perusahaan ini juga terlilit utang akibat masifnya aksi korporasi yang dijalani sebelumnya. Namun Pudwill bergerak cepat dengan menerbitkan obligasi konversi sebesar US$ 229 juta. Beruntung aksinya tersebut mendapat respon baik dari para investor, sehingga dia memperoleh suntikan dana untuk memperbaiki kondisi keuangan Techtronic Industries.

Selanjutnya, Pudwill berupaya menciptakan produk baru yang diminati pasar, serta memiliki marjin tinggi. Untuk itu Pudwill menggenjot divisi pengembangan produk Techtronic Industries, sehingga saban tahun perusahaan ini bisa merilis 300 produk baru ke pasaran, jauh di atas yang bisa dilakukan kompetitor.

Bila kompetitor butuh waktu delapan belas bulan untuk membuat produk baru, namun Pudwill hanya butuh waktu singkat. Sumber daya manusia menjadi hal penting, dan Pudwill berhasil merekrut karyawan baru dengan ide-ide yang segar.                     

(Selesai)




TERBARU

[X]
×