kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perdana menteri Georgia mengundurkan diri, oposisi menyerukan Pemilu lebih awal


Kamis, 18 Februari 2021 / 16:39 WIB
Perdana menteri Georgia mengundurkan diri, oposisi menyerukan Pemilu lebih awal
ILUSTRASI. Bendera Georgia


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Perdana Menteri Georgia Giorgi Gakharia mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis, sebuah langkah yang memicu perayaan dari oposisi dan seruan untuk pemilihan lebih awal.

Gakharia, yang menjabat sejak 2019, mengatakan dia mundur karena ketidaksepakatan dengan timnya sendiri atas penahanan Nika Melia, seorang politisi oposisi terkemuka. "Saya telah membuat keputusan untuk meninggalkan jabatan saya," kata Gakharia, menurut outlet berita Sputnik Georgia. 

“Tentu saja, saya yakin dan ingin meyakini bahwa langkah ini akan berkontribusi dalam menurunkan tingkat polarisasi di negara kita,” tambahnya.

Gakharia mengatakan penahanan Melia tidak dapat diterima "jika itu menimbulkan risiko bagi kesehatan dan kehidupan warga kita atau menciptakan kemungkinan eskalasi politik," lapor kantor berita TASS.

Baca Juga: Kabar baik, vaksin Covid-19 di Amerika Serikat memberi dampak positif

Pengadilan di ibu kota Tbilisi pada Rabu memerintahkan agar Melia, ketua partai oposisi Gerakan Nasional Bersatu (UNM), ditahan karena tuduhan gagal membayar jaminan. Melia dituduh menghasut kekerasan pada protes jalanan pada Juni 2019, tuduhan yang dia anggap bermotif politik.

Setelah pengunduran diri Gakharia pada hari Kamis, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan penundaan pelaksanaan perintah untuk menahan Melia. Kerumunan berkumpul di luar kantor partainya dan melambaikan bendera Georgia sebagai perayaan, menurut Sputnik Georgia.

Di dalam markas UNM, Melia menyerukan pemilihan dini. “Atas nama semua partai oposisi, saya menyatakan: mari duduk di meja perundingan dengan perwakilan pemerintah ini dan mulai negosiasi pemilihan awal yang baru,” kata Melia.

Georgian Dream, partai yang berkuasa di negara itu, memenangkan pemilihan parlemen pada Oktober tahun lalu, tetapi oposisi mengatakan pemungutan suara itu dicurangi dan dirusak dengan pelanggaran. Melia mengatakan pada saat itu pihaknya tidak mengakui hasilnya dan menyerukan pencalonan kembali.

Selanjutnya: Iran istirahatkan 3 kapal selam paling mumpuni, di tengah ketegangan laut dengan AS




TERBARU

[X]
×