kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Peringatan WHO: Adanya vaksin tidak berarti bebas dari Covid-19


Senin, 07 Desember 2020 / 10:13 WIB
Peringatan WHO: Adanya vaksin tidak berarti bebas dari Covid-19
ILUSTRASI. Dr. Mike Ryan, Kepala program darurat WHO.


Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Beberapa waktu terakhir, kabar baik mengenai kehadiran vaksin virus corona semakin sering terdengar. Meskipun demikian, WHO memperingatkan dunia untuk tidak segera berpuas diri terlebih dahulu.

Direktur Eksekutif Program Darurat WHO, Mike Ryan, mengatakan bahwa vaksin bukanlah akhir dari Covid-19. Ia menilai perlu adanya sinergi semua pihak agar penyakit tersebut benar-benar bisa dihilangkan.

"Vaksin tidak berarti nol Covid-19. Vaksin dan vaksinasi akan menambah alat utama yang ampuh pada kekuatan yang kita miliki. Tapi mereka tidak akan melakukan pekerjaan itu sendiri. Kita harus menambahkan vaksin ke dalam strategi kesehatan masyarakat yang ada," ungkap Ryan yang hadir dalam Majelis Umum PBB, Sabtu (5/12).

Baca Juga: Kisah Moderna yang temukan formula vaksin corona hanya dalam 2 hari

Dikutip dari Euronews, pandangan yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Baginya, belum tepat jika menganggap bahwa pandemi telah berakhir dengan adanya vaksin.

"WHO prihatin bahwa ada presepsi yang berkembang bahwa pandemi telah berakhir. Faktanya adalah bahwa saat ini, banyak tempat mengalami penularan virus yang sangat tinggi, yang memberikan tekanan besar pada rumah sakit, unit perawatan intensif dan petugas kesehatan," ungkap Tedros.

Meskipun demikian, pemimpin WHO juga tetap menyambut baik keberhasilan uji vaksin dari sejumlah perusahaan farmasi yang ada. 

"Kemajuan dalam vaksin memberi kami semua dorongan dan kami sekarang dapat mulai melihat cahaya di ujung terowongan," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Tedros juga menyambut baik keputusan Presiden AS terpilih, Joe Biden, yang akan bersedia menerima vaksin secara terbuka di depan umum. Bukan hanya Biden, mantan Presiden AS Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton juga akan melakukan hal yang serupa demi meningkatkan kepercayaan masyarakat akan vaksin.

Baca Juga: Obama, Bush & Clinton bersedia menerima vaksin COVID-19 di depan umum



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×