Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KUALA LUMPUR. Pertumbuhan ekonomi Malaysia mengalami perlambatan lebih rendah dari prediksi sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis pemerintah, tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Malaysia tumbuh 4,5% pada kuartal akhir 2015 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Padahal, estimasi analis yang disurvei Bloomberg memprediksi pertumbuhan PDB Malaysia hanya mencapai 4,1%. Jika dikalkulasikan, ekonomi Negeri Jiran itu tumbuh 5% di sepanjang 2015.
Pertumbuhan ekonomi Malaysia tertolong oleh kenaikan ekspor dan peningkatn produksi manufaktur. Selain itu, ringgit juga mencatatkan pelemahan lebih besar dibanding mata uang Asia lainnya pada tahun lalu. Kondisi ini membuat barang-barang produksi asal Malaysia lebih menarik bagi pembeli asing.
Ekspor Malaysia berhasil mengimbangi penurunan pendapatan Malaysia akibat anjloknya harga minyak dunia.
"Sektor manufaktur dan jasa masih berjalan baik. Memang pertumbuhannya lebih rendah dari 2014, namun perlambatannya tidak dramatis dan masih berada dalam kondisi wajar mengingat tantangan yang dihadapi sepanjang tahun lalu," papar Rahul Bajoria, ekonom Barclays Plc di Singapura.
Pasca pengumuman PDB, ringgit langsung perkasa 1,2% versus dollar AS. Sepanjang tahun ini, ringgit sudah terapresiasi sebesar 3% terhadap dollar. Bandingkan dengan pelemahan sebesar 19% di sepanjang 2015.