kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Permintaan perjalanan meningkat, Uber Technologies bukukan laba


Rabu, 22 September 2021 / 10:20 WIB
Permintaan perjalanan meningkat, Uber Technologies bukukan laba
ILUSTRASI. Permintaan perjalanan meningkat, Uber Technologies bukukan laba


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  CALIFORNIA. Uber Technologies Inc dapat membukukan laba pertamanya untuk kuartal saat ini, lebih cepat dari yang diharapkan karena lonjakan pemesanan makanan online dan pemesanan perjalanan pulih dari posisi terendah pandemi.

Mengutip Reuters, proyeksi Uber datang setelah saingannya Lyft bulan lalu membukukan laba kuartalan yang disesuaikan tiga bulan lebih cepat dari target, dibantu oleh biaya yang lebih rendah dan meningkatnya permintaan untuk perjalanan saat kantor dibuka kembali. Uber sebelumnya memperkirakan bisa membukukan laba pada kuartal keempat.

Asal tahu saja, pandemi Covid-19 dan kekurangan pengemudi telah menghancurkan Uber dan Lyft Inc tahun lalu didorong oleh kebanyakan orang bekerja dari rumah atau lebih suka berinvestasi di mobil. Namun, bisnis pengiriman makanan Uber berkembang pesat karena semakin banyak orang yang memesan.

Baca Juga: Uber menunda karyawan kembali ke kantor, mewajibkan vaksinasi bagi karyawan di AS

Uber mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan EBITDA yang disesuaikan untuk mencapai titik impas pada kuartal ketiga. Ini memperkirakan antara kerugian US$ 25 juta dan keuntungan US$ 25 juta, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya tentang kerugian US$ 100 juta.

"Kami melihat ini sebagai tanda positif yang jelas," kata analis MKM Partners Rohit Kulkarni, menyoroti bahwa saham Uber berada di bawah tekanan setelah kehilangan sebagian besar dari seperlima nilainya sepanjang tahun ini.

Selama setahun terakhir, Uber telah mengurangi staf dan menurunkan bisnis pengiriman makanannya di pasar yang tidak menguntungkan untuk memangkas biaya dan keluar dari pandemi sebagai perusahaan yang lebih ramping.

Baca Juga: SoftBank gandeng DoorDash untuk buka cabang di Jepang




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×