Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Permintaan yang masih tinggi dari perusahaan yang sedang meningkatkan sistem komputernya membuat HP Inc. mencatat penjualan dan laba yang melampaui perkiraan analis.
Mengutip Bloomberg, Rabu (1/6), pendapatan fiskal kuartal kedua HP meningkat 3,9% menjadi US$ 16,5 miliar. Padahal rata-rata analis memproyeksikan pendapatan hanya mencapai US$ 16,1 miliar.
Sebagian besar keuntungan datang dari permintaan bisnis untuk komputer desktop. Laba fiskal kuartal kedua, tidak termasuk beberapa item, adalah US$ 1,08 per saham, juga melampaui perkiraan.
Baca Juga: Perusahaan Warren Buffett Tambah Investasi US$ 51,1 Miliar pada Kuartal I
HP mengatakan pendapatan divisi Personal Systems meningkat 9,2% menjadi US$ 11,5 miliar, dipimpin oleh penjualan komersial. Namun penjualan konsumen turun 6% dan unit notebook turun 23% pada periode yang berakhir 30 April ini.
Selain itu, pendapatan percetakan juga tercatat turun 7% menjadi US$ 5 miliar, dengan total unit perangkat keras turun 23%.
“Perlambatan konsumen sangat akut pada produk kelas bawah dan di Eropa dan China, sementara mesin dan game premium melihat permintaan yang kuat, kata Chief Executive Officer HP Enrique Lores.
Sementara itu, pengiriman PC di seluruh industri turun 6,8% dalam tiga bulan pertama tahun ini, didorong oleh penurunan permintaan terutama untuk Chromebook yang digunakan oleh sekolah.
Baca Juga: Warren Buffett Memuji Elon Musk, Jeff Bezos dan Membahas Usia Tua
Analis Bloomberg Intelligence, Woo Jin Ho pun mengatakan bahwa HP lebih terdampak karena memiliki eksposur yang besar dibandingkan Pembuat PC saingannya Dell Technologies Inc. yang juga mencatat pendapatan yang mengalahkan perkiraan analis minggu lalu.
“HP juga lebih terbuka ke pasar konsumen, yang mungkin lebih terpengaruh oleh kekhawatiran ekonomi makro seperti inflasi,” kata Ho.
Saham HP naik sekitar 2% dalam perdagangan diperpanjang setelah ditutup pada US$ 38,84 di New York. Harga saham HP telah naik 3% tahun ini, berlawanan dengan penurunan umum dalam saham teknologi.
Ekspansi pun juga tetap dilakukan perusahaan dengan Maret lalu, mengakuisisi Poly, yang menjual headset telepon dan aksesori audio dan video lainnya, dalam kesepakatan US$ 3,3 miliar untuk menambah peralatan untuk pekerjaan jarak jauh.
Perusahaan mengharapkan untuk menyelesaikan pengambilalihan pada akhir tahun 2022, menunggu persetujuan pemegang saham dan peraturan. Ini memproyeksikan pertumbuhan tahunan untuk Poly sekitar 15% dalam tiga tahun pertama setelah kesepakatan ditutup.
Baca Juga: Perusahaan Global Memprediksi Pasar China Loyo, Usai Lockdown Berkepanjangan
