kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persaingan di bisnis ponsel pintar kian ketat, Sony akan PHK 2.000 karyawan


Senin, 01 April 2019 / 18:16 WIB
Persaingan di bisnis ponsel pintar kian ketat, Sony akan PHK 2.000 karyawan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TOKYO. Sony akan memangkas separuh karyawannya dari divisi ponsel pintar akibat semakin anjloknya penjualan perusahaan di tengah ketatnya persaingan global. Rencananya, Sony akan merumahkan sekitar 2.000 dari 4.000 karyawan yang bekerja di Divisi Sony Mobile saat ini.

Pemangkasan itu akan dilakukan pada Maret 2020. Mengutip Nikkei Asian Review, Senin (1/4), kebijakan ini diambil oleh manajemen perusahaan dalam rangka memangkas biaya operasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri ponsel pintar global mengalami penurunan penjualan yang cukup parah. IDC sebuah perusahaan riset AS memperkirakan pengiriman smartphone ke seluruh dunia menjadi 1,3 miliar unit tahun ini. Ini merupakan penurunan tahun ketiga berturut-turut.

Sementara menurut riset portal Statistica, pangsa ponsel pintar Sony telah merosot dalam beberapa tahun terakhir dari 3% di 2010 menjadi hanya kurang dari 1% saat ini.

Sony tengah berjuang menghadapi kompetitornya yang jadi pemimpin pasar saat ini seperti Apple, Samsung Electronics dan Huawei Technologies. Para kompetitor tersebut tengah berlomba-lomba mengembangkan perangkat 5G baru.

Beberapa karyawan Jepang yang terkena dampak keputusan tersebut akan ditransfer ke divisi lain. Sony juga akan menawarkan pensiun sukarela untuk cabang bisnisnya di Eropa dan China.

Sony dilaporkan akan membatasi penjualan smartphone di Asia Tenggara dan beberapa area lain. Perusahaan ini hanya akan fokus menggarap pasar Eropa dan Asia Timur karena pasar di kawasan tersebut dinilai masih bagus.

Penjualan smartphone Sony untuk tahun fiskal 2018 diproyeksikan hanya mencapai 6,5 juta unit. Proyeksi tersebut hanya separuh dari pencapaian tahun sebelumnya dan bahkan cuma seperenam dari penjualan lima tahun lalu.

Pada tahun 2014, Sony sebetulnya sudah memangkas 1.000 orang karyawan dari divisi ponsel pintarnya. Namun rupanya, penjualan perusahaan merosot lebih cepat dari perkiraan sehingga Sony terpaksa harus kembali melakukan pemangkasan lebih lanjut.

Bisnis smartphone Sony meraup pendapatan tahunan sekitar 500 miliar yen. Hanya saja, diperkirakan akan kembali merugi untuk tiga tahun berturut-turut pada 2019 ini. 

Sony berharap dengan efisiensi yang sudah dilakukan sejak 2017, perusahaan bisa menghasilkan laba pada tahun fiskal 2020.

Sebelumnya, perusahaan ini sudah melakukan restrukturisasi dengan menjual komputer pribadi dan melakukan efisiensi di bisnis TV. Saat ini, bisnis Sony yang merugi tinggal divisi ponsel pintar.

Perusahaan teknologi Jepang ini sebelumnya juga telah menutup pabrik smartphone mereka di China dan memilih memindahkan produksi ke pabrik yang ada di Thailand. Hal itu dilakukan guna menekan biaya produksi sehingga bisa mencatatkan keuntungan pada 2020.




TERBARU

[X]
×