CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Pertama di dunia, Singapura rilis tes serologi baru virus corona


Jumat, 15 Mei 2020 / 15:06 WIB
Pertama di dunia, Singapura rilis tes serologi baru virus corona
ILUSTRASI. Petugas memeriksa dokumen pekerja migran yang menunggu untuk dibawa ke fasilitas medis dari asrama mereka selama wabah virus corona baru (COVID-19) di Singapura, 27 April 2020.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Tes Covid-19 baru yang bisa dengan cepat menilai apakah seseorang terinfeksi virus corona sekarang tersedia di rumahsakit di Singapura.

Meluncur hari ini, Jumat (15/5), tes serologi cPass mendeteksi antibodi, yang terbentuk oleh tubuh untuk melawan infeksi, dalam darah atau serum pasien.

Tapi, tes ini tidak untuk memeriksa infeksi aktif. Tujuan utamanya, untuk melacak kontak, mendeteksi kasus tanpa gejala, dan menilai kekebalan kawanan. 

Dan, Singapura menggunakan tes serologis tersebut untuk pelacakan kontak.

Baca Juga: Mengenal tes antibodi yang banyak negara gunakan untuk memerangi corona

Yang berbeda dari tes baru yang Duke-NUS Medical School Singapura kembangkan tersebut adalah hasilnya keluar hanya dalam waktu satu jam, bukan hari. Ini yang pertama di dunia.

Tes ini mencari keberadaan antibodi penetral, yang bisa memblokir virus corona baru SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19. Dengan kata lain, indikator kekebalan terhadap virus.

"Dalam kebanyakan kasus, menetralkan antibodi sama dengan perlindungan atau (adalah) indikator perlindungan terbaik," kata Profesor Wong Linfa, Direktur Program Penyakit Menular Darurat Duke-NUS dan peneliti utama tes tersebut.

“cPass yang tim kami kembangkan bisa digunakan untuk pelacakan kontak, penampungan atau pelacakan hewan menengah, penilaian kekebalan kawanan, umur panjang kekebalan protektif, dan kemanjuran kandidat vaksin yang berbeda,” ujarnya.

Baca Juga: Berpotensi jadi pengubah permainan, Inggris beli alat tes antibodi corona


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×