kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertama di dunia, Singapura rilis tes serologi baru virus corona


Jumat, 15 Mei 2020 / 15:06 WIB
Pertama di dunia, Singapura rilis tes serologi baru virus corona
ILUSTRASI. Petugas memeriksa dokumen pekerja migran yang menunggu untuk dibawa ke fasilitas medis dari asrama mereka selama wabah virus corona baru (COVID-19) di Singapura, 27 April 2020.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

Selain hasil keluar cepat, kelebihan lain tes serologi cPass adalah keamanan dan skalabilitas.

Saat ini, tes serologi yang ada untuk menetralkan antibodi membutuhkan virus hidup dan bahan sel, yang diproses oleh operator yang sangat terampil di fasilitas pemeliharaan biologis. 

Menggunakan rekayasa protein, tes serologi yang Singapura kembangkan mereplikasi bagian dari virus dan bagian dari sel hidup yang saling mengikat.

"Pada dasarnya, apa yang terjadi di tubuh Anda, kami telah menirunya dalam tabung reaksi dengan dua protein rekayasa," kata Profesor Wong seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: Asa, favipiravir tunjukkan hasil menjanjikan bagi pasien corona di Rusia

Ini berarti, tes memiliki potensi untuk diproduksi secara massal dan bisa digunakan untuk menguji massal lebih cepat. Dan, dapat dilakukan di sebagian besar laboratorium tanpa berpotensi mengekspos operator lab untuk virus hidup.

Profesor Wang mengatakan, timnya memerlukan waktu kurang dari dua bulan, dari konsepsi, pengembangan produk, hingga otorisasi sementara dari alat uji oleh Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura yang keluar minggu lalu.

“Alat diagnostik cPass yang inovatif ini akan berperan penting dalam mendukung perang melawan pandemi global,” kata Dr Sidney Yee, CEO DxD Hub. "Kami membuat cPass tersedia untuk rumahsakit saat kami berbicara".

Prof Wong menambahkan, ada minat yang besar dari seluruh dunia dan di kawasan Asia Tenggara. Tes ini sudah menjalani uji coba di Malaysia dan Thailand.

Baca Juga: Kabar baik, WHO: Beberapa terapi berhasil membatasi keparahan Covid-19



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×