Reporter: Dyah Megasari, Financial Times, BBC |
TOKYO. Jepang resmi menyetujui versi draft anggaran negara tahun berikutnya, yang akan memotong pengeluaran negara. Ini adalah pertama kalinya dalam enam tahun Jepang menggunting anggaran belanja.
Namun kritikus menilai, pemangkasan ini justru akan berbuntut panjang dan meningkatkan angka belanja negara di tahun berikutnya secara besar-besaran. Keuangan Tokyo di bawah tekanan besar karena sedang berusaha membangun kembali ekonomi negara yang dihantam tsunami pada 11 Maret 2011.
Kerusakan yang terjadi dihitung mencapai US$ 198 miliar hingga US$ 309 miliar dan dikenal sebagai bencana alam paling mahal di dunia.
Sabtu, (24/12) Jepang meluncurkan paket anggaran 2012 sebesar 90,3 triliun yen atau setara dengan US$ 1,2 triliun. Anggaran ditujukan untuk tahun fiskal yang dimulai pada April 2012 hingga April 2013. Angka itu lebih rendah dari anggaran tahun ini yakni 92,4 triliun yen.
Rancangan anggaran baru akan mencakup 68,4 triliun yen pengeluaran yang sebenarnya. Angka ini lebih rendah 3,6% dari rekor tahun lalu yaitu 71 triliun yen.
Utang publik Jepang sudah dua kali ukuran ekonomi negara yaitu US$ 5 triliun. Para ekonom menganjurkan sebaiknya Jepang menguraikan rencana jangka panjang secara realistis.
"Daripada menambal angka seolah-olah memenuhi target, lebih baik pemerintah menerapkan disiplin fiskal dalam jangka menengah," tegas Takahide Kiuchi, chief economist Nomura Securities.