Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
ZURICH. Tingkat bunga pembayaran bunga floating dalam mata uang Swiss berubah menjadi negatif untuk pertama kali di saat bank sentral tengah berjuang menghentikan lonjakan mata uang.
Panel Chart of the Day menunjukkan tingkat swap dua tahun meluncur di bawah nol kemarin. Panel tersebut juga menunjukkan apresiasi franc terhadap euro bulan ini yang menanjak.
Swiss franc terus menguat bahkan sesaat setelah Swiss National Bank (SNB) menyatakan siap menaikkan likuiditas dari sebelumnya 120 miliar franc menjadi 200 miliar franc. SNB juga menegaskan bisa mengambil tindakan lebih lanjut jika hal tersebut mendesak dilakukan.
"Swiss franc terus menguat dan berpotensi tes rekor ke level tertinggi dalam beberapa hari ke depan," kata Analis Valbury Asia Futures, Erwin Poernomo. Langkah SNB dan pemerintah dalam meredam penguatan mata uang telah mengecewakan kalangan investor yang sebelumnya telah berharap adanya langkah yang lebih tegas dan spektakuler.
Di sisi lain, pemerintah Swiss mengumumkan paket kebijakan dengan menyediakan 2 miliar franc untuk mendukung perekonomian dan membantu sektor ekspor dan pariwisata.
Tapi, sebagian besar pelaku pasar menilai langkah kebijakan baru tersebut tidak terlalu mengesankan dan justru mendorong minat beli terhadap franc.
"Yang dilakukan pasar saat ini justru mendorong penerapan kebijakan suku bunga negatif SNB," kata Douglas Borthwick, head of foreign-exchange trading Stamford, Connecticut-based Faros Trading.
Menurutnya, meski bank sentral bisa saja menerapkan suku bunga acuan negatif, investor masih akan terus memburu franc sebagai akumulasi ketakutan atas kerugian portfolio investasinya. "Mereka masih akan terus memburu franc dan emas," lanjutnya.
Informasi saja, pada 3 Agustus, SNB menurunkan bunga libor tiga bulan hingga 0% dari yang sebelumnya 0,25%.