Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - PARIS. Prancis mencatat lebih dari 100.000 infeksi virus dalam satu hari untuk pertama kalinya selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Prancis juga mencatat jumlah yang menjalani rawat inap karena Covid-19 telah berlipat ganda selama sebulan terakhir, karena varian omicron yang menyebar cepat mempersulit upaya pemerintah Prancis untuk mencegah penguncian baru.
Lebih dari 1 dari 100 orang di wilayah Paris telah dites positif dalam seminggu terakhir, menurut layanan kesehatan regional.
Sebagian besar infeksi baru terkait dengan varian omicron, yang diprediksi oleh pakar pemerintah akan dominan di Prancis dalam beberapa hari mendatang. Omicron sudah dominan di Inggris, tepat di seberang Selat.
Baca Juga: Catat! 98% Kasus Omicron di Indonesia Terjadi pada Pelaku Perjalanan Internasional
Melancir CNBC, Senin (27/12), sementara itu lonjakan infeksi varian delta dalam beberapa bulan terakhir mendorong penerimaan rumah sakit di Prancis, dan menempatkan ICU di bawah tekanan lagi selama liburan Natal.
Lebih dari 1.000 orang di Prancis dengan virus itu meninggal selama seminggu terakhir, menjadikan jumlah kematian keseluruhan negara itu menjadi lebih dari 122.000.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin untuk membahas langkah selanjutnya dalam mengatasi virus.
Baca Juga: Kekhawatiran Omicron Meluas, Bursa Asia Ditutup Bervariasi Hari Ini
Beberapa ilmuwan dan pendidik telah mendesak untuk menunda kembalinya sekolah pasca-liburan, atau menyarankan untuk memberlakukan kembali jam malam.
Tetapi menteri pendidikan Prancis mengatakan sekolah harus dibuka seperti biasa pada 3 Januari, dan pejabat pemerintah lainnya bekerja untuk menghindari langkah-langkah yang akan menghancurkan pemulihan ekonomi negara itu.
Baca Juga: Omicron Menyebar dengan Cepat di Italia, Sumbang 28% dari Total Kasus
Sebaliknya, pemerintah Prancis berharap vaksinasi yang ditingkatkan akan cukup.
Pemerintah mendorong rancangan undang-undang yang mengharuskan vaksinasi untuk memasuki semua restoran dan banyak tempat umum, alih-alih sistem izin kesehatan saat ini yang memungkinkan orang menghasilkan tes negatif atau bukti pemulihan jika mereka tidak divaksinasi.