kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertama Kalinya Prancis Mencatat Lebih dari 100.000 Infeksi Covid-19 dalam Satu Hari


Senin, 27 Desember 2021 / 21:49 WIB
Pertama Kalinya Prancis Mencatat Lebih dari 100.000 Infeksi Covid-19 dalam Satu Hari
ILUSTRASI. French President Emmanuel Macron. Pertama Kalinya Prancis Mencatat Lebih dari 100.000 Infeksi Covid-19 dalam Satu Hari


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  PARIS. Prancis mencatat lebih dari 100.000 infeksi virus dalam satu hari untuk pertama kalinya selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Prancis juga mencatat jumlah yang menjalani rawat inap karena Covid-19 telah berlipat ganda selama sebulan terakhir, karena varian omicron yang menyebar cepat mempersulit upaya pemerintah Prancis untuk mencegah penguncian baru.

Lebih dari 1 dari 100 orang di wilayah Paris telah dites positif dalam seminggu terakhir, menurut layanan kesehatan regional.

Sebagian besar infeksi baru terkait dengan varian omicron, yang diprediksi oleh pakar pemerintah akan dominan di Prancis dalam beberapa hari mendatang. Omicron sudah dominan di Inggris, tepat di seberang Selat.

Baca Juga: Catat! 98% Kasus Omicron di Indonesia Terjadi pada Pelaku Perjalanan Internasional

Melancir CNBC, Senin (27/12), sementara itu lonjakan infeksi varian delta dalam beberapa bulan terakhir mendorong penerimaan rumah sakit di Prancis, dan menempatkan ICU di bawah tekanan lagi selama liburan Natal.

Lebih dari 1.000 orang di Prancis dengan virus itu meninggal selama seminggu terakhir, menjadikan jumlah kematian keseluruhan negara itu menjadi lebih dari 122.000.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin untuk membahas langkah selanjutnya dalam mengatasi virus.

Baca Juga: Kekhawatiran Omicron Meluas, Bursa Asia Ditutup Bervariasi Hari Ini

Beberapa ilmuwan dan pendidik telah mendesak untuk menunda kembalinya sekolah pasca-liburan, atau menyarankan untuk memberlakukan kembali jam malam.

Tetapi menteri pendidikan Prancis mengatakan sekolah harus dibuka seperti biasa pada 3 Januari, dan pejabat pemerintah lainnya bekerja untuk menghindari langkah-langkah yang akan menghancurkan pemulihan ekonomi negara itu.

Baca Juga: Omicron Menyebar dengan Cepat di Italia, Sumbang 28% dari Total Kasus

Sebaliknya, pemerintah Prancis berharap vaksinasi yang ditingkatkan akan cukup.

Pemerintah mendorong rancangan undang-undang yang mengharuskan vaksinasi untuk memasuki semua restoran dan banyak tempat umum, alih-alih sistem izin kesehatan saat ini yang memungkinkan orang menghasilkan tes negatif atau bukti pemulihan jika mereka tidak divaksinasi.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×