kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,05   4,30   0.48%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertarungan Nike dan Adidas di Piala Dunia 2014


Senin, 30 Juni 2014 / 11:10 WIB
Pertarungan Nike dan Adidas di Piala Dunia 2014
ILUSTRASI. Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta. Kamis (26/1/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Edy Can

Persaingan bisnis dua perusahaan olahraga, yakni Adidas dan Nike, di Piala Dunia 2014 Brasil tak kalah seru dengan aksi pemain di lapangan hijau. Bukan semata soal hitung-hitungan penjualan pernak-pernik, ulah bintang sepakbola yang disponsori Adidas dan Nike, rupanya juga bisa berefek ke bisnis mereka.

Contoh, tindakan Luis Suarez, pemain nasional Uruguay, yang menggigit pemain Italia, Giorgio Chiellini, jelas bukan tak menguntungkan bagi Adidas. Maklum, produsen alat dan pernak-pernik olahraga tersebut sudah memilih Suarez menjadi salah satu bintang iklannya.

Akibat aksi nyeleneh tersebut, kini, Suarez harus pasrah menerima hukuman berat dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Suarez dilarang tampil pada sembilan laga internasional untuk membela negaranya dan empat bulan larangan bertanding bersama klubnya, Liverpool. Tak hanya itu, penyerang berusia 27 tahun tersebut juga harus membayar denda.

Dengan berat hati, Adidas pun menyatakan akan 'bercerai' dengan Suarez. "Kami tidak ada rencana lagi untuk menggunakan Luis Suarez setelah Piala Dunia 2014," ujar Michael Ehrlich, Jurubicara Adidas seperti dikutip Forbes, Kamis (26/6).

Padahal, dari perhelatan Piala Dunia kali ini saja, Adidas mengincar pemasukan senilai US$ 2,7 miliar. Dan, Suarez menjadi salah satu bintang yang mereka jagokan untuk mendongkrak penjualan Adidas.

Beruntung Adidas masih memiliki Lionel Messi. Sejauh ini, Messi masih mampu membawa Argentina maju ke babak 16 besar dengan nilai sempurna.
Di sisi lain, para bintang lapangan yang menjadi ikon Nike, yakni Wayne Roney dan Christiano Ronaldo memang tidak berulah. Namun sayang, keduanya gagal membawa negaranya lolos ke babak selanjutnya di Piala Dunia 2014.

Herbert Heiner, Direktur Eksekutif Adidas bilang, persaingan antara Adidas dengan Nike memang cukup ketat.  "Seperti yang Anda lihat, pesaing (Nike) gencar berinvestasi di Piala Dunia," ujar Heiner, seperti dikutip   The Telegraph, Sabtu (28/6).

The Telegraph juga mencatat, bahwa sampai akhir 2013, Nike masih menguasai 15% pangsa pasar bisnis olahraga di seluruh dunia. Sementara, Adidas membukukan pangsa pasar sebanyak 10,8% dari total penjualan.

Asal tahu saja, penjualan produk sepakbola pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 2,3 miliar. Angka tersebut tumbuh 21% dari tahun sebelumnya.
Beruntung bagi Adidas karena penampilan tim Jerman dan Argentina yang disponsorinya sepanjang Piala Dunia 2014 cukup memukau dan melaju ke babak selanjutnya. Dari delapan juta kaos yang berhasil dijual, sebanyak dua juta kaos merupakan seragam tim nasional (timnas) Jerman. Sedangkan, satu juta jersey timnas Argentina sudah terjual.

Dari sisi pencetak gol terbanyak dalam Piala Dunia hingga saat ini, Lionel Messi (Argentina) dan Thomas Mueller (Jerman) semuanya menggunakan sepatu bermerek Adidas.

Namun, Nike tidak bisa dianggap enteng. "Nike dianggap banyak orang layak sebagai sponsor Piala Dunia 2014, meski tidak menghabiskan dana sebanyak Adidas," tutur Opher Kahane, Kepala Eksekutif Origami Logic.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×