Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pertumbuhan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) melonjak tajam pada November 2024, setelah sebelumnya tertekan oleh dampak badai dan aksi mogok.
Namun, lonjakan ini diperkirakan tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam kondisi pasar tenaga kerja yang terus melemah secara bertahap, membuka peluang The Fed untuk kembali memangkas suku bunga bulan ini.
Menurut laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (6/12), sektor non-pertanian mencatatkan peningkatan 227.000 pekerjaan pada November, setelah revisi naik menjadi 36.000 pada Oktober.
Baca Juga: IHSG Menguat 3,77% dalam Sepekan, Ini Sentimen Penggeraknya
Angka ini melampaui prediksi para ekonom yang disurvei oleh Reuters, yang memperkirakan pertumbuhan sebanyak 200.000 pekerjaan.
Kenaikan pada November mencerminkan pemulihan setelah gangguan signifikan yang terjadi pada Oktober akibat Badai Helene dan Milton serta aksi mogok besar di pabrik Boeing di Pantai Barat.
Namun, beberapa ekonom menyarankan untuk merata-ratakan data Oktober dan November guna mendapatkan tren yang lebih akurat.
Tingkat respons survei terhadap data Oktober juga menjadi perhatian. Responden survei hanya mencapai 47,4%, terendah sejak Januari 1991, dibandingkan rata-rata 69,2% dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga: Menguat Sepekan Berkat Ekspektasi Suku Bunga, Begini Proyeksi Rupiah Pekan Depan
Indikator pasar tenaga kerja lainnya, seperti klaim awal tunjangan pengangguran, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap sehat meski melambat.
Tingkat pengangguran naik menjadi 4,2%, setelah stabil di level 4,1% selama dua bulan berturut-turut.
Upah rata-rata per jam meningkat 0,4% pada November, sama dengan kenaikan di bulan sebelumnya.
Secara tahunan, upah tumbuh 4,0%, menunjukkan kekuatan dalam pertumbuhan pendapatan meskipun pasar tenaga kerja melemah.
Baca Juga: Data Penggajian AS Diperkirakan Naik pada November, Ini Pendorongnya
Ekspektasi Kebijakan Moneter
Pada Jumat pagi, pasar keuangan memperkirakan peluang 72% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 17-18 Desember, menurut FedWatch Tool dari CME.
The Fed telah memangkas suku bunga sebanyak 75 basis poin sejak September 2024, menempatkan kisaran suku bunga saat ini di 4,50%-4,75%.
Sebelumnya, bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 5,25% antara Maret 2022 dan Juli 2023.
Namun, dengan ekonomi yang terus tumbuh, inflasi yang tetap di atas target 2%, serta ketidakpastian kebijakan di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump, prospek pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada 2025 masih tidak jelas.
Baca Juga: Harga Emas Menuju Penurunan Mingguan Kedua, Pasar Fokus pada Data Penggajian AS
Meskipun sentimen bisnis meningkat setelah kemenangan Trump, janji kampanyenya seperti peningkatan tarif impor dan deportasi massal memunculkan kekhawatiran akan lonjakan harga dan gangguan di pasar tenaga kerja.
Para trader memperkirakan adanya dua pemangkasan suku bunga lagi pada tahun depan, dengan kemungkinan besar pemangkasan ketiga pada akhir 2025.