Sumber: Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, dia mengatakan ada 12 juta bayi yang lahir tahun lalu, turun 18% dari laporan tahun 2019 sebanyak 14,6 juta.
China, bersama dengan Thailand dan beberapa negara berkembang Asia lainnya, menghadapi apa yang oleh para ekonom disebut tantangan apakah ia dapat menjadi kaya sebelum menjadi tua.
Beberapa ahli memperingatkan China bisa menghadapi "bom waktu demografis."
Merefleksikan sensitivitas masalah ini, badan statistik mengambil langkah yang tidak biasa bulan lalu dengan mengumumkan adanya pertumbuhan populasi pada tahun 2020, tetapi tidak memberikan secara rinci jumlah totalnya.
Baca Juga: WHO: Kita berada di titik kritis pandemi sekarang
Kebijakan itu tampaknya merupakan upaya untuk menenangkan perusahaan dan investor setelah The Financial Times melaporkan sensus China mungkin akan mencatatkan penurunan yang mengejutkan.
“Kami lebih prihatin tentang penurunan cepat populasi usia kerja,” kata Lu Jiehua, profesor studi populasi di Universitas Peking.