Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Laju pertumbuhan produksi industri Jepang terhenti pada November, setelah naik selama lima bulan beruntun. Data ekonomi terbaru ini mengindikasikan pemulihan ekonomi global yang masih rapuh akibat kenaikan kasus Covid-19 baru-baru ini.
Data resmi yang dirilis pada hari Senin (18/12) menunjukkan, pertumbuhan produksi pabrik industri Jepang datar pada bulan November dari bulan sebelumnya. Akibat penurunan produksi mobil dan produk plastik.
Produksi industri yang datar ini jauh lebih lambat dari kenaikan 4,0% pada bulan sebelumnya. Serta di bawah perkiraan pasar rata-rata kenaikan 1,2% dalam jajak pendapat ekonom Reuters.
"Kecepatan pemulihan melambat sedikit lebih dari yang diharapkan," kata Takumi Tsunoda, ekonom senior di Shinkin Central Bank Research Institute.
Baca Juga: Toyota keluarkan mobil listrik terbaru nan mungil, harga hanya Rp 200-an juta
Tsunoda masih memperkirakan tren positif dalam produksi akan terus berlanjut terutama karena kekuatan yang mendasari ekspor Jepang, yang sangat terfokus pada Asia.
"Permintaan produk-produk berteknologi tinggi dan terkait IT saat ini sedang berkembang, jadi saya kira itu akan memberikan dukungan," ucapnya.
Asal tahu, negara ekonomi terbesar ketiga di dunia itu pulih tajam pada kuartal ketiga dari kontraksi pascaperang terburuknya, tetapi langkah-langkah penguncian di beberapa negara besar sebagai tanggapan terhadap gelombang baru infeksi virus corona mengancam untuk menurunkan permintaan.
Produsen yang disurvei oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) memperkirakan output turun 1,1% pada Desember dan melihat rebound tajam 7,1% pada Januari.
Pemerintah mempertahankan penilaiannya terhadap produksi industri tidak berubah, dengan mengatakan bahwa itu meningkat.
Produksi pabrik telah pulih dari penurunan yang disebabkan pandemi awal tahun ini, terutama dibantu oleh permintaan global untuk mobil. Produksi mobil pada November mengalami penurunan pengiriman ke Amerika Serikat dan Australia, kata seorang pejabat pemerintah.
Baca Juga: Bursa Asia naik mengawali pekan terakhir 2020, Senin (28/12) pagi
Beberapa analis khawatir bahwa infeksi virus baru di seluruh dunia, terutama di Eropa dan Amerika Serikat, dapat mencegah permintaan barang-barang manufaktur Jepang tumbuh lebih jauh karena aktivitas perusahaan dan konsumen terpukul.
Data terpisah yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan harga konsumen Tokyo pada bulan Desember turun pada laju tercepat sejak September 2010, sementara penjualan ritel nasional melambat pada bulan November.
