Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Produsen batubara utama China berusaha mengatasi kekurangan pasokan dan mengekang kenaikan harga menjelang puncak konsumsi musim dingin. Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batubara China mengatakan bahwa China Energy Investment Corp milik negara bertemu dengan beberapa produsen top lainnya untuk membahas cara-cara menjamin pasokan listrik musim dingin.
Jumat (24/9), asosiasi mengatakan kenaikan harga pasar telah menempatkan pembeli di bawah tekanan. Tetapi para pemasok juga menghadapi kesulitan operasi ketika mereka mencoba untuk memenuhi pengiriman kontrak dengan harga diskon.
Badan perencanaan negara China pun turun tangan dalam stabilisasi pasokan. Selasa lalu, badan perencanaan mengatakan akan mengirim penyelidik ke daerah untuk memastikan bahwa langkah-langkah stabilisasi pasokan dan harga dilaksanakan dengan baik.
Baca Juga: Transcoal Pacific akan menambah dua armada untuk mengejar pertumbuhan kinerja 20%
Asosiasi menyebut, perusahaan-perusahaan batubara menyetujui stabilitas dan akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi tanggung jawab sosial selama musim dingin. Sebagai bagian dari serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengamankan pasokan musim dingin, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional juga mengizinkan tambang untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Untuk memastikan batubara dikirim ke daerah yang paling membutuhkannya, produsen dan pembeli dari wilayah timur laut China yang bergantung pada batubara berkumpul di Beijing pada hari Sabtu untuk mengunci kontrak pasokan untuk musim dingin. Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa kontrak pasokan jangka menengah dan panjang ditawarkan secara eksklusif kepada penyedia listrik dan pemanas di timur laut. Wilayah tersebut biasanya menghadapi penurunan suhu hingga minus 20 derajat Celcius.
Pada Jumat (24/9), harga batubara kontrak Oktober 2021 di ICE Futures berada di US$ 191,10 per ton yang merupakan level tertinggi tahun ini.
Baca Juga: Ekonom ingatkan pemerintah untuk hati-hati dengan commodity boom
