Sumber: BBC |
BERLIN. Perusahaan perangkat lunak Jerman, SAP berencana merekrut ratusan orang autis sebagai karyawan. Mereka dinilai memiliki bakat di bidang teknologi informasi.
SAP berharap pada 2020, penyandang autisme yang menjadi karyawan akan berporsi 1% dari total 65.000 pekerja.
Tahun ini, SAP sudah merekrut enam penyandang autisme sebagai penguji perangkat lunak di Bangalore, India.
“Dengan merekrut mereka, produktivitas perusahaan meningkat,” kata SAP.
Autisme adalah gangguan interaksi sosial namun banyak penderita sangat berbakat dan memiliki kekuatan pada detail dan kemampuan mengidentifikasi kesalahan.
Rekrut di negara lain
Direktur SAP Luisa Delgado mengatakan inovasi pertumbuhan perusahaan akan meningkat dengan merekrut mereka yang mengalami autisme.
"Hanya dengan merekut mereka yang berpikir berbeda dan didorong inovasi, SAP akan siap menghadapi tantangan abad ke-21,” jelasnya.
Perusahaan itu mengatakan juga akan merekrut staf autis di negara-negara lain. Perekrutan tenaga autis ini dilakukan melalui kerja sama Specialisterne, organisasi sosial Denmark yang membantu penyandang autisme mencari pekerjaan di perusahaan-perusahaan teknologi informasi.
Gangguan austistik, termasuk sindrom Asperger, diperkirakan mempengaruhi sekitar 1% penduduk dunia.