Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. DoorDash Inc berencana membeli saingannya Wolt Enterprises OY yang berbasis di Finlandia dalam kesepakatan saham senilai sekitar € 7 miliar setara US$ 8,09 miliar. Perusahaan pengiriman makanan terbesar di Amerika Serikat (AS) ini ingin memperluas layanannya ke Eropa.
Permintaan layanan yang ditawarkan oleh DoorDash dan pesaingnya meningkat pesat selama pandemi. Namun, tingkat pertumbuhan yang tinggi itu kemungkinan akan mereda karena semakin banyak orang keluar, memicu gelombang konsolidasi di sektor ini.
Saham DoorDash naik 8% dalam perdagangan setelah tutup pasar, Selasa (9/11). Akuisisi akan membantu DoorDash memasuki 22 pasar tambahan, termasuk Jerman, Serbia, Kroasia, Denmark dan Swedia, serta mengalahkan pendapatan kuartal ketiga.
Baca Juga: Sarana Meditama Metropolitan (SAME) kuasai 63,48% saham Kedoya Adyaraya
Wolt, sejak pengiriman pertamanya di Helsinki, Finlandia, pada tahun 2015, telah berkembang untuk memperluas pasar di Eropa dan Asia. Perusahaan ini memiliki lebih dari 30.000 restoran dan mitra ritel.
"Menggabungkan kekuatan dengan Wolt akan memungkinkan kami untuk mempercepat pertumbuhan internasional kami, sambil meningkatkan fokus kami di AS," kata Kepala Eksekutif DoorDash Tony Xu dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Rabu (10/11).
Sebelumnya, proses akuisisi dalam bisnis pengiriman kerap terjadi. Yang terbesar adalah akuisisi Grubhub Inc yang berbasis di AS oleh perusahaan Belanda Just Eat Takeaway.com serta akuisisi Postmates Inc oleh Uber Inc.
Baca Juga: Bursa Saham Dhabi (ADX) Mengajukan Proposal Aturan Pencatatan Saham Melalui SPAC
Wolt dan DoorDash mengharapkan gabungan pendapatan inti yang disesuaikan antara titik impas dan US$ 500 juta pada tahun 2022. Kesepakatan diharapkan akan ditutup pada paruh pertama tahun depan.
“Ekuitas DoorDash yang diterbitkan sebagai bagian dari kesepakatan akan bernilai US$ 206,45 per saham,” kata Wolt.
Secara terpisah, DoorDash mengatakan pendapatan kuartal ketiganya naik 45% menjadi US$ 1,28 miliar, melampaui perkiraan US$ 1,18 miliar. Namun, perusahaan ini melaporkan kerugian per saham sebesar US$ 0,30. Kerugian ini lebih besar ketimbang prediksi analis pada US$ 0,26 per saham.
Baca Juga: Mengukur kemampuan United Tractors (UNTR) mengakuisisi tambang baru