Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tunghsu adalah korban terbaru dalam serangkaian kejadian default oleh perusahaan swasta China karena pertumbuhan ekonomi negara itu mendekati level terendah dalam 30 tahun terakhir di tengah perang dagang Sino-AS yang sedang berlangsung hingga saat ini.
Data yang dihimpun oleh Reuters menunjukkan bahwa 45 emiten korporasi gagal membayar bunga atau pembayaran pokok obligasi dengan total nilai pokok 85,16 miliar yuan (US$ 12,12 miliar) per 12 November 2019.
Sebagai perbandingan, pada tahun lalu, ada 39 emiten yang gagal bayar atas pembayaran 101 obligasi dengan total nilai pokok 102,48 miliar yuan.
Melansir Reuters, Bursa Efek Shenzhen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa saham Tunghsu dihentikan sementara dari perdagangan karena perusahaan berencana mengubah kepemilikan saham pengendali.