Sumber: AFP | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Trump Organization, perusahaan milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump, membatalkan rencana untuk membuka hotel baru di New York. Keputusan ini berada di tengah sorotan dan masalah hukum yang membelit perusahaan tersebut.
Dikutip AFP dari The New York Times, konglomerasi bisnis properti tersebut membatalkan rencana eskpansi dua hotel baru karena iklim politik yang disebut tidak mendukung perusahaan tersebut.
Sebelumnya pada 2016 dan 2017, Trump Organization mengumumkan rencana untuk dua hotel baru yang akan bernama Scion dan American Idea. Tarif menginap di kedua hotel ini nantinya akan lebih terjangkau daripada properti hotel Trump lain yang terkenal mewah.
Namun, sejauh ini tak banyak pihak yang tertarik untuk bekerja sama dalam proyek tersebut. Di mana hanya satu calon mitra asal Mississippi, yang telah menandatangani kesepakatan.
Dengan kondisi yang tak mudah, Trump Organization dikabarkan akan membatalkan rencana ekspansi tersebut, setidaknya hingga Trump sudah tak jadi presiden lagi.
Di sisi lain, perusahaan ini juga sedang diselidiki oleh jaksa dan kongres federal. termasuk mantan pengacara pribadi Trump Michael Cohen terancam akan masuk bui.
"Kami hidup dalam iklim di mana segala sesuatu akan digunakan untuk melawan kami, baik oleh berita palsu atau oleh Pratai Demokrat yang hanya tertarik pada pelecehan presiden dan menghabiskan waktu semua orang, membanjiri kami dengan omong kosong," kata putra Trump, Eric dalam sebuah pernyataan, menurut NY Times.
"Kami sudah memiliki properti terbesar di dunia dan jika kami harus memperlambat pertumbuhan kami untuk saat ini. Namun kami senang melakukannya."
Trump Organization sendiri merupakan perusahaan keluarga, dan dengan demikian tidak berkewajiban untuk memberikan informasi tentang pendapatan atau transaksi kepada publik.