kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.062   78,44   1,12%
  • KOMPAS100 1.056   15,43   1,48%
  • LQ45 829   12,28   1,50%
  • ISSI 215   2,22   1,05%
  • IDX30 422   6,37   1,53%
  • IDXHIDIV20 509   7,10   1,41%
  • IDX80 120   1,81   1,53%
  • IDXV30 125   0,67   0,54%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

Perusahaan Telekomunikasi AS, AT&T Sebut 109 Juta Akun Pelanggan Direntas


Sabtu, 13 Juli 2024 / 11:50 WIB
Perusahaan Telekomunikasi AS, AT&T Sebut 109 Juta Akun Pelanggan Direntas
ILUSTRASI. The AT&T logo is seen in a store window, as airports around the country are awaiting for Verizon and AT&T to rollout their 5G technology, in the Manhattan borough of New York City, New York, U.S., January 19, 2022. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - Perusahaan telekomunikasi AS, AT&T Inc mengalami insiden peretasan besar-besaran karena data dari sekitar 109 juta akun pelanggan yang berisi catatan panggilan dan SMS dari tahun 2022 diunduh secara ilegal pada bulan April.

Insiden AT&T terjadi setelah serangan ransomware terhadap unit layanan kesehatan, UnitedHealth Group's (UNH.N) pada Februari lalu yang melanda sepertiga negara

Dilansir dari Reuters, saat ini FBI sedang menyelidiki dan setidaknya satu orang telah ditangkap setelah log panggilan AT&T disalin dari ruang kerjanya pada platform cloud pihak ketiga, yang merupakan pelanggaran signifikan terhadap catatan komunikasi konsumen.Sementara Komisi Komunikasi Federal mengatakan pihaknya juga sedang melakukan penyelidikan.

AT&T mengatakan data yang disusupi mencakup file yang berisi catatan panggilan dan SMS AT&T dari hampir semua pelanggan seluler AT&T dan telepon rumah AT&T yang berinteraksi dengan nomor seluler tersebut antara Mei dan Oktober 2022.

Baca Juga: Data Kesehatan Warga Amerika Serikat di UnitedHealth Diretas

AT&T mengatakan pihaknya pertama kali mengetahui pada 19 April bahwa seorang peretas mengaku telah mengakses dan menyalin log panggilan AT&T secara tidak sah. Perusahaan tersebut mengatakan penyelidikannya menemukan bahwa antara tanggal 14 dan 25 April, para peretas telah mengambil file yang berisi catatan AT&T tentang panggilan pelanggan dan interaksi teks secara tidak sah.

Pada bulan Maret, AT&T mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kumpulan data yang dirilis di "web gelap" dan mengatakan analisis awal menunjukkan bahwa data tersebut memengaruhi sekitar 7,6 juta pemegang rekening giro dan 65,4 juta mantan pemegang rekening. Perusahaan mengatakan kumpulan data tersebut tampaknya berasal dari tahun 2019 atau lebih awal.

Saham AT&T turun 1,2% di awal perdagangan Jumat (13/7). AT&T telah menunda pengungkapan peretasan tersebut kepada publik atas permintaan Departemen Kehakiman.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×