kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan telekomunikasi Eropa minta raksasa teknologi AS tanggung biaya jaringan


Senin, 29 November 2021 / 13:52 WIB
Perusahaan telekomunikasi Eropa minta raksasa teknologi AS tanggung biaya jaringan


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - LONDON. Perusahaan telekomunikasi Eropa meminta perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat (AS) menanggung biaya jaringan karena mereka telah memakainya terlalu banyak. Akibatnya, perusahaan ini menanggu biaya lebih besar. 

Permintaan itu disampaikan eksekutif Deutsche Telekom, Vodafone dan 11 perusahaan telekomunikasi besar Eropa lainnya, pada Senin (29/11).

Hal ini bermula ketika industri telekomunikasi harus berinvestasi secara besar-besaran untuk jaringan 5G, serat dan kabel, untuk menampung data dan layanan cloud yang terlalu besar dari Netflix dan Google YouTube dan Facebook.

Investasi di sektor telekomunikasi Eropa naik menjadi € 52,5 miliar atau setara US$ 59,4 miliar pada tahun lalu, tertinggi dalam enam tahun.

“Sebagian besar dan meningkat dari lalu lintas jaringan dihasilkan dan dimonetisasi oleh platform teknologi besar, tetapi membutuhkan investasi jaringan yang berkelanjutan dan intensif dan perencanaan oleh sektor telekomunikasi,” kata para CEO perusahaan telekomunikasi Eropa seperti dikutip Reuters, Senin (29/11). 

Baca Juga: Bahas Dua RUU, Uni Eropa Rapatkan Barisan Menghadapi Raksasa Digital AS

“Model ini memungkinkan warga Uni Eropa untuk menikmati hasil dari transformasi digital. Namun ini dapat berkelanjutan jika platform teknologi besar tersebut juga berkontribusi secara adil terhadap biaya jaringan,” kata mereka.

Para CEO tidak menyebutkan nama perusahaan teknologi asal AS. Namun Reuters memahami bahwa raksasa yang terdaftar di AS seperti Netflix dan Facebook adalah perusahaan yang mereka pikirkan.

Beberapa perusahaan teknologi, yang menginginkan kesepakatan ini termasuk para CEO Telefonica, Orange, KPN , BT Group, Telekom Austria, Vivacom, Proximus, Telenor, Altice Portugal, Telia Company dan Swisscom.

Mereka mengkritik harga dan lelang spektrum tinggi, yang digunakan oleh pemerintah Uni Eropa untuk memeras perusahaan teknologi. Upaya anggota parlemen UE untuk menghapus biaya tambahan mendapat sedikit perhatian.

"Kami memperkirakan bahwa mereka akan secara paksa menghapus lebih dari € 2 miliar pendapatan dari sektor ini dalam periode 4 tahun, yang setara dengan 2,5% dari kapasitas investasi tahunan sektor untuk infrastruktur seluler," kata perusahaan tersebut.

Anggota parlemen Uni Eropa harus mendiskusikan kesepakatan ini dengan negara-negara Uni Eropa sebelum dapat diadopsi dan mungkin masih berjuang untuk menemukan jalan keluar. 

Baca Juga: Melongok prospek saham raksasa teknologi Amerika Serikat




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×