Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Belum pernah terjadi sebelumnya, saat ini, Berkshire Hathaway memiliki uang tunai, surat utang negara, dan aset likuid lainnya sebesar US$ 157 miliar atau setara dengan Rp 2.436,012 triliun (kurs=Rp 15.516) pada akhir September 2023.
Itu artinya, terjadi peningkatan kepemilikan dana tunai hampir US$ 50 miliar dalam kurun waktu 12 bulan.
Mengutip Business Insider, cadangan uang tunai perusahaan bertambah sebagian karena Buffett dan timnya menjual saham senilai US$ 5 miliar pada kuartal terakhir.
Menurut seorang profesor ekonomi terapan di Universitas Johns Hopkins, Warren Buffett telah mengumpulkan jumlah uang tunai dalam jumlah besar sehingga dia siap untuk melakukan tawar-menawar dan mencapai kesepakatan yang menarik ketika perekonomian Amerika mengalami kekacauan.
“Ini adalah Buffett klasik. Dia suka memancing di perairan yang bermasalah,” kata Hanke kepada Business Insider dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Dia menambahkan, “Dan ketika The Fed menempatkan jumlah uang beredar dalam penurunan yang belum pernah kita lihat sejak tahun 1933, Buffett dengan tepat mengantisipasi bahwa permasalahan ekonomi akan segera terjadi.”
Baca Juga: Warren Buffett Sarankan Agar Temukan Cara untuk Hasilkan Uang Saat Tidur
Hanke juga bilang, bos Berkshire akan mendapatkan keuntungan ketika ekonomi merosot.
“Jangan lupa bahwa Buffett telah menghasilkan banyak uang selama bertahun-tahun dengan memberikan pinjaman dan menyelamatkan lembaga keuangan yang mengalami kesulitan,” katanya. "Dan sementara Buffett menunggu datangnya dislokasi dan tekanan ekonomi, dia dibayar dengan uang yang layak."
Memang, Berkshire pernah mengeluarkan dana senilai US$ 21 miliar untuk lima transaksi hanya dalam 18 bulan selama krisis keuangan, ketika Buffett membuat kesepakatan yang menguntungkan dengan Goldman Sachs, General Electric, Mars, Dow Chemical, dan Swiss Re.
Selain itu, Berkshire memperoleh lebih dari US$ 4 miliar pendapatan bunga, dividen, dan investasi pada kuartal terakhir. Angka ini meningkat 70% dari kuartal ketiga tahun lalu.
Pendorong utamanya adalah The Fed menaikkan suku bunga acuannya dari hampir nol menjadi 5% sejak musim semi lalu, yang telah mendukung imbal hasil yang diterima Berkshire.
Dalam pandangan Hanke, peningkatan kas yang dimiliki Buffett berarti dia berada di posisi yang tepat untuk mengambil saham dan bisnis yang didiskon dan meminjamkan uang dengan suku bunga yang menarik jika perekonomian melemah.
Baca Juga: Tak Punya Tabungan di Usia 45 Tahun? Ini Strategi Pensiun ala Warren Buffett
Selain itu, Buffett akan memperoleh keuntungan yang solid tanpa risiko sambil menunggu berkat imbal hasil obligasi yang lebih tinggi.
Pengamat lain juga berpendapat sama. Cadangan kas Buffett yang menggunung bisa dilihat sebagai tanda peringatan bagi investor.
“Saya pikir dia melihat masalah tahun depan,” kata kepala Portfolio Wealth Advisors Lee Munson baru-baru ini.
Munson menambahkan, "Artinya hati-hati. Dia tidak melihat adanya kesepakatan yang mencolok."
Aksi Jual saham
Sebelumnya diberitakan, Berkshire Hathaway mengatakan perusahaan telah melepaskan semua kepemilikannya di General Motors. Berkshire juga menjual saham miliknya di Johnson & Johnson dan Procter & Gamble. Tidak hanya itu, Berkshire juga memangkas kepemilikan sahamnya di Amazon.com.
Aksi korporasi perusahaan konglomerat yang dikendalikan oleh Warren Buffett itu semakin meningkatkan cadangan uang tunai yang dimiliki perusahaan hingga mencapai rekor US$ 157,2 miliar.
Melansir Reuters, dalam pengajuan yang disampaikan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission) pada hari Selasa (14/11/2023) yang menggambarkan kepemilikan sahamnya yang terdaftar di AS pada 30 September, Berkshire melaporkan tidak ada kepemilikan sahamnya di GM, J&J dan P&G.
Padahal, pada bulan Juni, Berkshire melaporkan kepemilikan masing-masing sebesar US$ 848 juta untuk GM, US$ 54 juta J&J, dan US$ 48 juta untuk P&G.
Berkshire juga menjual sahamnya senilai US$ 621 juta di perusahaan bahan khusus Celanese dan kepemilikan kecilnya di perusahaan makanan Mondelez International dan United Parcel Service. Adapun kepemilikannya di Amazon turun 5%.
Salah satu posisi baru Berkshire adalah mengempit saham senilai US$ 8 juta di Atlanta Braves Holdings. Ini menjadikan Berkshire secara tidak langsung mengendalikan tim Major League Baseball dan The Battery Atlanta.
Baca Juga: Warren Buffett: Kita Takkan Berhasil Bikin Kesepakatan yang Baik dengan Orang Jahat
Pengajuan rincian investasi mencakup sebagian besar portofolio ekuitas Berkshire yang berbasis di Omaha, Nebraska, berjumlah US$ 318,6 miliar pada 30 September.
Berkshire menjual saham senilai US$ 7 miliar, termasuk beberapa investasi besarnya di Chevron.
Bershire tampak hanya membeli saham senilai US$ 1,7 miliar pada kuartal ketiga. Sepanjang tahun 2023, Berkshire telah menjual saham senilai US$ 23,6 miliar lebih banyak daripada yang dibelinya.