Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett dianggap sebagai investor terbesar sepanjang masa. Pendekatan investasinya tidak glamor atau menarik; dia tidak melompat dari saham hype besar ke saham hype besar lainnya.
Sebaliknya, dia berinvestasi dalam bisnis yang memiliki produk sederhana yang orang tidak ingin hidup tanpanya, dan dia mempertahankannya untuk waktu yang sangat lama.
Warren Buffett tidak tertarik pada "hal besar berikutnya" (dan semua spekulasi dan sensasi yang menyertainya). Warren Buffett tidak memetakan harga saham atau mencoba memanfaatkan pergerakan kecil pasar saham sehari-hari.
Perhatian utamanya sederhana: Apa bisnis yang bagus itu benar-benar bernilai, dan dengan harga berapa dia bisa mendapatkan sahamnya.
Pendekatan Warren Buffett dalam memilih saham tidaklah sulit, namun kebanyakan investor tidak akan mengikutinya.
Baca Juga: Warren Buffett: Jauh Lebih Baik Memiliki Angsa yang Bertelur Dibanding Emas
Metodenya mengharuskan Anda untuk bersikap rasional dan tidak emosional dalam pengambilan keputusan Anda (yang kebanyakan orang gagal melakukannya).
Strategi Warren Buffett adalah: Beli dengan sangat hati-hati dan tahan untuk waktu yang lama.
Berikut ini adalah metodologi yang digunakan Warren Buffett dalam menyimpan dananya di saham seperti yang dikutip dari udemy.com:
1. Menentukan tingkat pengembalian yang diharapkan atas investasi Anda jika Anda membeli saham (dengan dua pendekatan berbeda):
- Menggunakan data Return on Equity historis
- Menggunakan data Laba per Saham historis.
Tujuan utamanya adalah untuk memilih perusahaan yang solid dan sehat secara finansial dengan harga yang cukup rendah untuk memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dalam jangka panjang.
2. Pilih perusahaan yang tepat untuk berinvestasi. Perusahaan tersebut harus:
- Memiliki keunggulan kompetitif yang tahan lama,
- Aman secara finansial,
- Terus berkembang dari tahun ke tahun,
- Memiliki manajemen yang hebat, dan
- Memberikan pengembalian investasi yang sangat baik
Baca Juga: Investor Hebat Dilahirkan atau Diciptakan? Ini Jawaban Warren Buffett