Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Swedia, Norwegia, dan Denmark akan menyumbang sekitar US$ 500 juta untuk mendukung inisiatif NATO yang bertujuan memasok Ukraina dengan senjata buatan Amerika Serikat, termasuk sistem rudal Patriot.
Langkah ini dilakukan guna memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan menyediakan senjata kepada Ukraina dengan pendanaan dari sekutu-sekutu Eropa. Namun, ia tidak merinci mekanisme pelaksanaannya.
“Kami ingin memastikan bahwa Ukraina segera menerima perlengkapan yang dibutuhkannya. Pada saat yang sama, kami juga ingin memperkuat kerja sama NATO dalam membela Ukraina serta mengamankan perdamaian berdasarkan syarat-syarat Ukraina,” ujar Menteri Pertahanan Norwegia, Tore O. Sandvik.
Baca Juga: Putin Ragukan Ultimatum Trump, Tetap Incar Empat Wilayah Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyambut baik dukungan tersebut dan menyebutnya sebagai fondasi baru bagi keamanan jangka panjang di Eropa.
“Ini akan terasa dampaknya. Ini juga menjadi contoh kuat bagi negara-negara NATO lainnya untuk mempererat hubungan keamanan antara Amerika dan Eropa serta memastikan perlindungan terhadap serangan Rusia,” tulis Zelenskiy di platform X.
Ia menambahkan, “Rusia tidak akan pernah mengubah Eropa menjadi benua perang. Melalui upaya kolektif, kita justru memastikan perdamaian.”
Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, mengatakan dana dari ketiga negara akan segera tersedia. Ia juga membuka kemungkinan untuk kontribusi tambahan di masa depan.
“Kecepatan sangatlah penting,” tegasnya.
Denmark akan menyumbang sekitar US$ 90 juta, Norwegia sekitar 1,5 miliar krona Norwegia (sekitar US$ 146 juta), dan Swedia sebesar US$ 275 juta. Kontribusi Swedia mencakup sistem rudal Patriot, perlengkapan pertahanan udara lainnya, serta amunisi anti-tank.
Baca Juga: Ukraina Klaim Serang Kilang Minyak, Pangkalan Militer, dan Pabrik Elektronik di Rusia
“Pasokan berkelanjutan perlengkapan pertahanan AS yang belum dapat dipenuhi Eropa dalam jumlah cukup menjadi sangat penting bagi kemampuan Ukraina untuk bertahan,” kata Wakil Perdana Menteri Swedia, Ebba Busch.
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyampaikan apresiasi kepada ketiga negara Nordik atas respons cepat mereka dalam mendanai paket bantuan tersebut.
Adapun NATO akan mengoordinasikan pengadaan bantuan melalui inisiatif Prioritized Ukraine Requirements List* (PURL), yang didanai oleh negara-negara anggota NATO di Eropa serta Kanada.
Program ini akan dibagi ke dalam beberapa paket bantuan, masing-masing senilai sekitar US$ 500 juta.