Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
WASHINGTON. Harga minyak mentah AS berhasil menguat di atas US$ 87 per barel ditopang pidato Presiden AS, Barack Obama yang menyerukan pemangkasan pajak korporasi. Pidato tersebut mendorong ekspektasi meningkatnya keuntungan dan naiknya permintaan pada sektor energi.
Investor mengabaikan data stok minyak mentah AS yang melonjak hampir 5 juta barel pekan lalu, lebih dari yang diperkirakan. Hari ini (27/1) Departemen Energi AS melaporkan pasokan bensin naik 2,4 juta barel pekan lalu menjadi 230.100.000 yang merupakan tingkat tertinggi sejak 26 Februari.
Sedangkan permintaan turun 1,6% menjadi 8.630.000 barel per hari dan terjadi sejak 12 Februari. "Secara fundamental masih bearish," kata Sander Cohan, analis Energy Security Analysis Inc di Wakefield, Massachusetts.
Penggunaan kilang minyak turun 1,2% menjadi 81,8% terendah 19 Maret 2010. Bensin premium dan minyak pemanas di West Texas Intermediate maju ke level tertinggi sejak April 2003 versus WTI yang menjadi patokan AS.
Kenaikan yang tercatat di pasar Nymex dan ICE Futures Eropa, sebesar $ 1,37 menjadi $ 10,43 per barel. Minyak mentah AS untuk pengiriman Maret naik US$ 1,32 lebih tinggi atau 1,32% ke 87,33 USD per barel.