kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PKC: China dan AS Punya Banyak Kepentingan Bersama


Senin, 17 Oktober 2022 / 11:28 WIB
PKC: China dan AS Punya Banyak Kepentingan Bersama
ILUSTRASI. Bendera merah raksasa di luar Museum Partai Komunis Tiongkok yang dibuka menjelang peringatan 100 tahun berdirinya Partai di Beijing, China, Jumat (25/6/2021). REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Xinhua | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Juru bicara Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China (PKC), Sun Yeli, mengatakan bahwa negaranya memiliki lebih banyak kepentingan yang sama dengan AS dibanding perbedaan.

Atas dasar itu, Sun merasa bahwa kedua negara harus menjaga hubungan bilateralnya agar dunia tetap stabil. Menurut Sun, China tidak percaya pada teori "Perangkap Thucydides" yang bisa menghasilkan hegemoni kekuatan.

"China tidak percaya dengan apa yang disebut 'perangkap Thucydides' ketika China dan Amerika Serikat memiliki kepentingan yang jauh lebih banyak daripada perbedaan," ungkap Sun, seperti dikutip Xinhua (15/10).

Baca Juga: Sumpah Xi Jinping: Beijing Tak Akan Lepaskan Hak untuk Gunakan Kekuatan atas Taiwan

Menyoroti kepentingan yang saling terkait dari kedua negara, Sun mengatakan perdagangan dua arah mencapai rekor tertinggi lebih dari US$750 miliar pada tahun 2021.

Perangkap Thucydides merupakan pandangan yang melihat bahwa negara yang kuat akan cenderung mencari hegemoni. 

Pencetus gagasan ini, Graham T. Allison, melihat akan ada kecenderungan bagi sebuah kekuatan besar untuk menjatuhkan kekuatan lainnya demi hegemoni regional atau bahkan internasional. Kondisi ini kemungkinan besar bisa berakhir dengan perang.

Menjelang Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China yang dimulai dari Minggu (16/10), Sun juga menyebut negaranya hanya fokus untuk membuat rakyatnya sejahtera, tidak untuk menantang pihak mana pun.

Baca Juga: Jenderal Baru Pilihan Xi Bakal Hadapi Tantangan Militer yang Berat Pasca Kongres

"China mengejar pembangunan untuk membuat hidup lebih baik bagi rakyatnya, bukan untuk menantang pihak lain. Kami tidak menggertak pihak lain, kami juga tidak mengizinkan pihak lain menggertak kami," lanjut Sun.

Sun menyadari bahwa dunia saat ini menghadapi banyak tantangan yang menuntut kerja sama antara China dan AS. Baginya, komunitas internasional merasa kedua negara memiliki tanggung jawab sebagai negara besar.

"Kedua negara memiliki tanggung jawab yang besar sebagai negara besar, untuk menjaga hubungan bilateral dan mendorong kerja sama global," pungkasnya.




TERBARU

[X]
×