kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

PM Albania Angkat 'Menteri Virtual' AI untuk Perangi Korupsi


Minggu, 14 September 2025 / 09:05 WIB
PM Albania Angkat 'Menteri Virtual' AI untuk Perangi Korupsi
ILUSTRASI. Perdana Menteri Albania, Edi Rama, membuat langkah kontroversial dengan menunjuk seorang “menteri” berbasis AI ke dalam kabinet barunya


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri Albania, Edi Rama, membuat langkah kontroversial dengan menunjuk seorang “menteri” berbasis kecerdasan buatan (AI) ke dalam kabinet barunya.

AI yang diberi nama Diella – yang berarti “matahari” dalam bahasa Albania – resmi diperkenalkan pada Kamis (11/9).

Rama menggambarkan Diella sebagai “anggota kabinet yang tidak hadir secara fisik”, namun memiliki mandat untuk memastikan bahwa semua tender publik bebas dari praktik korupsi.

Korupsi Jadi Penghalang Akses Uni Eropa

Isu korupsi memang menjadi masalah kronis di Albania, negara berpenduduk 2,8 juta jiwa yang tengah berupaya bergabung dengan Uni Eropa. Selama ini, proses pengadaan dan pemberian tender kerap disebut sebagai sumber utama praktik korupsi.

Partai Sosialis pimpinan Rama baru saja memenangkan masa jabatan keempat, dengan janji membawa Albania menjadi anggota penuh Uni Eropa dalam lima tahun ke depan. Pemerintah menargetkan proses negosiasi keanggotaan dapat diselesaikan pada 2027.

Baca Juga: Bursa Korea Selatan Cetak Rekor Tertinggi Jumat (12/9), Berkat Optimisme AI

Status Hukum Diella Masih Dipertanyakan

Meski diperkenalkan sebagai “menteri”, status hukum Diella menimbulkan perdebatan. Gazmend Bardhi, ketua kelompok parlemen oposisi Demokrat, menyebut penunjukan ini tidak konstitusional.

“Lelucon Perdana Menteri tidak bisa dijadikan dasar hukum negara Albania,” tulis Bardhi di Facebook.

Sejauh ini, Rama juga belum menjelaskan apakah pos Diella akan diajukan untuk mendapat persetujuan parlemen, serta bagaimana pengawasan manusia akan diberlakukan guna mencegah potensi manipulasi pada sistem AI.

Dari Asisten Digital Jadi Menteri Virtual

Diella sebelumnya telah hadir sebagai asisten virtual di platform layanan publik e-Albania. Sejak diluncurkan awal tahun ini, ia membantu warga mengakses sekitar 1 juta dokumen digital.

Menurut data resmi, Diella telah memproses lebih dari 36.600 dokumen digital dan memberikan hampir 1.000 layanan publik.

Baca Juga: CEO OpenAI: Perawat Aman, Tapi Profesi Ini Bakal Hilang Karena AI

Kini, perannya ditingkatkan ke level kabinet dengan misi yang jauh lebih besar: memberantas korupsi di sektor tender publik.

Respon Publik: Optimisme dan Skeptisisme

Reaksi masyarakat Albania pun beragam. Beberapa menyambut inovasi ini sebagai langkah maju melawan korupsi, namun tidak sedikit yang skeptis.

Seorang pengguna Facebook berkomentar sinis: “Bahkan Diella akan dikorupsi di Albania.”
Pengguna lain menulis: “Pencurian akan terus berlangsung, hanya saja kali ini Diella yang akan disalahkan.”

Meski terlihat progresif, keberhasilan Diella sangat bergantung pada kerangka hukum yang jelas, transparansi sistem, serta mekanisme pengawasan independen. Tanpa itu, risiko manipulasi dan ketidakpercayaan publik bisa semakin besar.

Selanjutnya: Cheating Day Diet Itu Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Menarik Dibaca: Cheating Day Diet Itu Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya!




TERBARU

[X]
×