Sumber: Bloomberg |
TOKYO. Perdana Menteri Jepang Taro Aso telah meminta rencana anggaran yang ketiga yang bertujuan untuk meringanKan Jepang di masa resesi.
"Kami tidak bisa menangkis fakta bahwa ada risiko atas perekonomian yang kian menurun," kata Aso dalam konferensi pers-nya di Tokyo, hari ini. "Kita harus bertindak sebelum risiko tersebut terjadi," imbuhnya.
Aso telah mengumumkan pengeluarannya sebesar 10 triliun yen atau setara dengan US$ 102 miliar sejak ia menjadi perdana menteri enam bulan yang lalu.
Menteri Keuangan Kaoru Yosano mengatakan bahwa pemerintah juga menyuntikkan dana sebesar 121 miliar yen ke dalam tiga perbankan regional. Selain itu, pemerintah juga tengah mencari jalan untuk menyokong pasar saham setelah Nikkei 225 Stock Average terjungkal ke level yang paling rendah dalam 26 tahun ini.
"Semua ini diposisikan untuk pemilihan umum," kata Takahira Ogawa, Director Standard & Poors di Singapura.
Yosano juga menegaskan bahwa pihaknya mendukung Menteri Keuangan AS untuk meminta negara-negara yang tergabung dalam Group of 20 untuk membelanjakan lebih banyak anggarannya untuk mengakhiri krisis finansial global.