Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Tingkat pemesanan mesin-mesin Jepang kembali melorot. Itu berarti, sudah empat bulan hingga Januari, jumlah ekspor mesin dari Jepang turun ke level terendah.
Data dari staf pemerintahan di Tokyo mengatakan, tingkat pemesanan -yang merupakan indikator investasi modal dalam tiga hingga enam bulan ke depan- mengalami penurunan sebesar 3,2% dari bulan Desember. Sementara, nilai tengah para ekonom yang disurvei Bloomberg meramalkan adanya penurunan sebesar 4,8%.
“Penurunan ini lebih kecil dari yang diperkirakan. Namun kita belum bisa mengatakan, perusahaan yang bergerak di sektor ini akan segera keluar dari keterpurukan,” ujar Susumu Kato, Chief Economist Calyon Securities di Tokyo. Kato memprediksi, penurunan penanaman investasi akan terus memburuk selama beberapa waktu seiring dengan terjadinya krisis finansial global.
Sekadar tambahan, Jepang membukukan defisit pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir di bulan Januari. Hal ini membuat sejumlah perusahaan kekurangan dana tunai untuk berinvestasi di pabrik dan peralatan. Salah satu contoh kasus adalah Tokyo Electron Ltd. Produsen semiconductor gear kedua terbesar dunia ini memprediksi laba perusahaan akan semakin mengerucut tahun ini.