Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Kondisi di Hong Kong saat ini masih belum kondusif. Pagi ini (15/10), pihak kepolisian Hong Kong mengalami bentrokan dengan kelompok demonstran pro-demokrasi untuk mengambil alih jalan utama kota tersebut. Sebagai langkah untuk mengakhiri aksi unjuk rasa yang sudah berlangsung hampir tiga pekan itu, kepolisian Hong Kong menggunakan semprotan yang berisi cairan lada dan tongkat pemukul.
Polisi juga sudah menahan 45 orang dan memindahkan batu besar serta penutup lubang yang digunakan demonstran untuk memblokir jalan underpass Lung Wo di dekat kantor pusat pemerintahan Hong Kong.
Aksi unjuk rasa di sejumlah jalan utama Hong Kong semakin meningkat pada pekan ini, setelah Kepala Pimpinan Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying bilang dia sudah kehilangan kesabaran dalam menghadapi pengunjuk rasa yang sudah mengganggu jalanan dan perdagangan. Kedua belah kubu memang sudah berseberangan sejak pemerintah membatalkan perundingan pada pekan lalu yang bertujuan untuk mengakhiri kepemimpinan China di kota tersebut sejak berdaulat pada 1997 silam.
"Kita tidak bisa mengabaikan, semakin lama unjuk rasa ini berlangsung, dampaknya juga besar yakni menyangkut reputasi Hong Kong," jelas Mark McCombe, global head BlackRock Inc's institutional client business and chairman of alternative investors.
Pada pukul 09.35 waktu Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,2% dan sudah anjlok lebih dari 2% sejak aksi unjuk rasa dimulai pada 26 September lalu.