kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prakarsa Uni Eropa Galang Dana 7,4 Miliar Euro untuk Pengembangan Vaksin Corona


Selasa, 05 Mei 2020 / 17:24 WIB
Prakarsa Uni Eropa Galang Dana 7,4 Miliar Euro untuk Pengembangan Vaksin Corona
ILUSTRASI. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat memimpin Konferensi Coronavirus Global Response secara online.


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Dalam Konferensi Internasional Penggalangan Global melawan virus corona yang diprakarsai Komisi Eropa hari Senin (4/5), para pemimpin dunia menjanjikan dana 7,4 miliar Euro atau senilai 8,07 miliar dollar untuk mendanai pengembangan vaksin virus corona dan pengobatan Covid-19. Dana itu terkumpul hanya dalam waktu tiga jam.

Konferensi "Coronavirus Global Response" itu digelar di platform online dan dipimpin langsung oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Bertindak sebagai panitia antara lain Jerman, Norwegia, Prancis, Italia, Jepang dan Saudi Arabia. Berbagai negara dan organisasi interansional hadir, kecuali AS, Cina dan Rusia. Namun Cina mengisyaratkan keinginan berkontribusi dan mengirim duta besarnya di Uni Eropa berpartisipasi dalam konferensi.

Negara-negara yang sudah menyatakan akan menyumbang dana antara lain:

- Norwegia, 1 miliar euro, ditujukan kepada Global Alliance for Vaccines and Immunizations (GAVI)

- Kanada, 850 juta dolar, diumumkan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau

- Jepang, 800 juta dolar

- Jerman, 525 juta euro, diumumkan oleh Kanselir Angela Merkel

- Prancis, 500 juta euro, diumumkan oleh Presiden Emmanuel Macron

- Inggris, 388 juta poundsterling, diumumkan oleh Perdana Menteri Boris Johnson

- Belanda, €192 juta euro

- Spanyol, 125 juta euro, 50 juta euro untuk GAVI dan 75 juta untuk Coalition for Epidemic - Preparedness Innovations (CEPI)

- Italia, 100 miliar euro

- Swiss, 378 juta euro.

Masih perlu dana lebih banyak lagi

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan prakarsa ini mengumpulkan dana baik dari pemerintahan maupun dari individu di seluruh dunia, dan tidak hanya akan membantu mengembangkan vaksin dan perawatan Covid-19, melainkan juga memastikan bahwa "vaksin dan obat tersedia secara universal dengan harga terjangkau".

Ursula von der Leyen menerangkan, dana awal ini "akan membantu memulai kerja sama global yang belum pernah terjadi sebelumnya." Namun dia juga menegaskan masih perlu dana "jauh lebih banyak" lagi dalam beberapa bulan mendatang. Dia mengumumkan sumbangan individu yang masuk hari Senin (04/05) antara dari bintang pop Madonna, yang menyumbang 1 juta euro.

"Lari cepat hari ini adalah awal yang baik untuk maraton kami," kata Ursula von der Leyen seusai sesi konferensi selama tiga jam, yang menampilkan para pemimpin dunia dengan kontribusinya. Uni Eropa membuka sesi pengumpulan dana dengan kontribusi 1 miliar euro sebagai "upaya bersama yang menegaskan kontribusi negara-negara anggota Uni Eropa".

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji prakarsa Coronavirus Global Response dan menyatakan rasa terima kasihnya melalui Twitter ke setiap negara yang menyumbang.

"Ini adalah demonstrasi yang kuat dan menginspirasi solidaritas global," katanya dan menambahkan: "Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama dan kita harus bersama-sama mengembangkan dan berbagi alat untuk mengalahkannya."

AS punya prakarsa sendiri

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, AS tidak ikut serta dalam konferensi itu karena sudah menjadi "pemimpin global dalam bantuan luar negeri COVID-19", namun menyatakan menyambut baik prakarsa ini.

"Banyak organisasi dan program yang berjanji konferensi ini untuk mendukung sudah menerima dana dan dukungan yang sangat signifikan dari pemerintah AS dan sektor swasta," kata pejabat AS yang menolak disebut namanya itu kepada kantor berita AFP.

Sebelumnya AS sudah mengumumkan proyek vaksin sendiri yang disebut "Operation Warp Speed," yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan vaksin. Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menyatakan penyesalannya bahwa AS "telah memilih untuk tidak menghadiri konferensi”.




TERBARU

[X]
×