Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - COGNAC. Christophe Bouetard pebisnis dealer MG Motor di Cognac Prancis, bagai mendapat pukulan ganda. Pertama, kendaraan listrik (EV) buatan China yang diimpornya, bakal dikenakan tarif UE hingga 45%.
Kedua, pelanggannya kebanyakan merupakan, para produsen cognac di Prancis Barat tempat penghasil anggur. Mereka gelisah atas dampak dari sengketa dagang antara Uni Eropa dan China. Banyak pelanggannya yang bekerja di perdagangan brendi lokal kini menjadi sasaran China dengan balasan anti dumping.
Pada tahun 2023, ekspor cognac turun lebih dari seperlima dan panen tahun ini juga terancam penyakit serta cuaca buruk. Hal ini artinya, sebelum China mengumumkan tindakan balasan, minuman beralkohol sudah menghadapi keadaan yang sulit.
Baca Juga: Aksi Balasan Tiongkok: China Kenakan Tarif pada Brendi Uni Eropa
Prancis masuk target China untuk dumping produk brendi, guna membalas pengenaan tarif kendaraan listrik buatan China. Pengiriman brendi Prancis ke China mencapai € 1,7 miliar (US$ 1,85 miliar) di 2023. Sementara pendapatan Cognac € 1 miliar.
Kementerian perdagangan Prancis mengatakan tindakan China terhadap brendi melanggar perdagangan bebas. Komisi Eropa berencana untuk menentang tindakan tersebut di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Namun, terlepas dari pernyataan keras Paris, banyak produsen di cognac khawatir, industri ini akan dikorbankan untuk melindungi industri mobil Eropa.
Sumber Reuters seorang pejabat senior Cognac bilang, pungutan tarif tak dapat dihindari, sebab saat pertemuan dengan pejabat senior pemerintah dari kantor presiden dan perdana menteri, tak memberi solusi.
Mulai Jumat, importir brendi dari Uni Eropa harus membayar uang jaminan dari 34,8% jadi 39% dari nilai impor. "Bea tambahan akan menyebabkan kemerosotan ekspor ke China, pasar Cognac terbesar kedua setelah Amerika Serikat," kata Bureau National Interprofessionnel du Cognac Prancis. Selain brendi, China dikabarkan akan mengincar barang mewah asal UE.
Baca Juga: China Menerapkan Anti Dumping Brendi Uni Eropa Karena Tarif Kendaraan Listrik