kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

China Menerapkan Anti Dumping Brendi Uni Eropa Karena Tarif Kendaraan Listrik


Selasa, 08 Oktober 2024 / 16:21 WIB
China Menerapkan Anti Dumping Brendi Uni Eropa Karena Tarif Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Deretan minuman mengandung etil alkohol (MMEA) atau minuman beralkohol (minol) dipajang di gerai penjualannya di Jakarta, Selsa (14/5/2024). Kementerian Keuangan melaporkan, penerimaan cukai MMEA mengalami peningkatan hingga kuartal I-2024. Realisasi penerimaan cukai minuman beralkohol sudah terkumpul Rp 1,72 triliun atau setara 18,42% dari target APBN 2024. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/05/2024


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memberlakukan tindakan antidumping atas impor brendi dari Uni Eropa pada Selasa (8/10). Hal ini berdampak pada merek dari Hennessy hingga Remy Martin setelah negara blok 27 bagian tersebut memberikan suara untuk tarif pada kendaraan listrik (EV) buatan China.

"Sebuah penyelidikan telah menetapkan secara awal bahwa dumping brendi dari Uni Eropa mengancam bisnis minuman brendi China dengan kerugian besar," kata kementerian perdagangan China.

Kementerian China mengisyaratkan lebih banyak lagi yang akan terjadi penyelidikan antidumping dan antisubsidi terhadap produk daging babi UE sedang berlangsung dan akan membuat keputusan yang objektif dan adil di akhir penyelidikan.

Baca Juga: Harga Baja Naik di Tengah Sentimen Buruk, Cek Prospek Kinerja Sejumlah Emiten Baja

Kementerian menambahkan mereka sedang mempertimbangkan kenaikan tarif pada impor kendaraan bermesin besar. Pungutan yang lebih tinggi akan berdampak paling keras pada produsen Jerman, dengan ekspor kendaraan Jerman dengan mesin 2,5 liter atau lebih besar ke China mencapai US$ 1,2 miliar tahun lalu.

Per 11 Oktober, importir brendi yang berasal dari UE harus membayar uang jaminan yang sebagian besar berkisar antara 34,8% hingga 39% dari nilai impor. 

Prancis dipandang sebagai target penyelidikan atas perdagangan brendi China karena dukungannya terhadap tarif pada kendaraan listrik buatan China. Prancis juga menyumbang 99% dari impor brendi China tahun lalu, dengan pengiriman brendi Prancis mencapai US$ 1,7 miliar.

Hennessy dan Remy Martin termasuk di antara merek yang paling terpukul, dengan importir harus membayar uang jaminan masing-masing sebesar 39% dan 38,1%.

Uang jaminan tersebut akan membuat impor brendi dari Uni Eropa menjadi lebih mahal di awal. Tidak segera jelas bagaimana dan kapan importir dapat memperoleh kembali uang jaminan mereka. Kementerian perdagangan China tidak memberikan rincian.

Perusahaan yang bekerja sama dalam penyelidikan Tiongkok dikenakan tarif deposit keamanan sebesar 34,8%. Tarif pada Martell adalah yang terendah, yaitu 30,6%.

Badan perdagangan cognac Prancis, Bureau National Interprofessionnel du Cognac (BNIC), Pernod Ricard, dan Remy Cointreau tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tindakan hukuman tersebut dilakukan setelah pemungutan suara oleh Uni Eropa untuk mengadopsi tarif pada EV buatan China pada akhir Oktober. Menjelang pemungutan suara pada akhir Agustus, China telah menangguhkan tindakan antidumping yang direncanakan pada brandi UE, dalam sebuah isyarat niat baik, meskipun telah menentukan bahwa brandi UE telah dijual di China dengan harga di bawah harga pasar.

Saat itu, Kementerian Perdagangan mengatakan, penyelidikannya akan berakhir sebelum 5 Januari 2025, tetapi dapat diperpanjang.

Baca Juga: PMI Manufaktur September 2024 Naik Tipis, Menperin: Kondisinya Masih Kontraksi

Kementerian Perdagangan China sebelumnya mengatakan telah menemukan bahwa penyuling Eropa telah menjual brendi di pasar konsumennya yang berpenduduk 1,4 miliar orang dengan margin dumping di kisaran 30,6% hingga 39% dan bahwa industri dalam negerinya telah dirugikan.

Dalam keputusan UE untuk mengenakan tarif pada kendaraan listrik buatan China, blok tersebut menetapkan tarif mulai dari 7,8% untuk Tesla hingga 35,3% untuk SAIC dan produsen lain yang dianggap tidak bekerja sama dengan penyelidikan antisubsidi Uni Eropa. Tarif ini akan berlaku di atas bea masuk mobil standar Uni Eropa sebesar 10%.

Komisi Eropa mengatakan bersedia untuk terus merundingkan alternatif, bahkan setelah tarif diberlakukan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×