Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Mata uang euro kembali melemah terhadap dolar dan yen. Adanya rencana bank sentral Eropa (ECB) untuk menurunkan suku bunga yang kabarnya akan dipatok menjadi 3,75% esok hari menjadi salah satu pemicu utamanya.
Namun, berdasarkan survei terhadap 54 ekonom yang dilakukan Bloomberg, mereka memprediksi bahwa ECB akan memangkas suku bunganya menjadi 3,25% esok hari.
“Pandangan dasar kami saat ini adalah depresiasi euro. Memontum ekonomi di kawasan euro semakin turun drastis. Saya memprediksi ECB akan tetap menjalankan kebijakan moneter untuk menanggulangi resesi pada paruh pertama tahun depan,” jelas Osamu Takashima, chief analyst Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.
Pada pukul 12.08 waktu Tokyo, euro terperosok dan berada pada posisi US$ 1,2938 dari harga penutupan kemarin sebesar US$ 1,2981. Mata uang 15 negara di kawasan Eropa itu juga melemah terhadap mata uang Negeri Sakura dari 129,47 yen menjadi 129,04 yen.
Takashima memprediksi, pada kuartal III tahun depan, euro masih terus melemah menjadi US$ 1,18.
Pilpres AS pengaruhi pergerakan dolar
Sementara itu, pergerakan nilai dolar kali ini juga dipengaruhi oleh Pemilihan Presiden AS yang perhitungannya masih berlangsung hingga saat ini.
“Jika Obama menang, hal itu akan meningkatkan harapan akan kebijakan-kebijakan baru sehingga bias mendongkrak nilai penguatan dolar. Para pelaku pasar tidak berharap McCain menang. Jika hal itu terjadi, hal tersebut akan memberikan sentimen negative dan berpengaruh pula terhadap dolar,” jelas senior manager of foreign exchange Saburo Matsumoto.
Dia memprediksi, hari ini pergerakan dolar akan berada pada kisaran 99 yen dan 101 yen.