Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (the Fed) membuat dolar keok. Nilai dolar melemah menjadi US$ 1,30 per euro untuk pertama kalinya dalam minggu ini.
Si hijau mengalami pelemahan sebelum Pemerintah AS merilis laporan ekonominya hari ini. Banyak analis yang memprediksi, laporan tersebut akan menunjukkan terjadinya tekanan terhebat dalam perekonomian terbesar dunia itu sejak 2001.
Dolar melemah dan bertengger pada posisi US$ 1,3074 per euro, dan merupakan angka terendah sejak 22 Oktober lalu. Pada pukul 09.25 waktu Tokyo, dolar diperdagangkan pada posisi US$ 1,3044 dari harga penutupan kemarin sebesar US$ 1,2963.
“The Fed saat ini sudah memberikan apa yang mereka bisa dalam menangani perlambatan perekonomian AS. Dan salah satunya dengan menurunkan suku bunga acuan, dan hal itu akan semakin menekan nilai dolar,” jelas Tsutomu Soma, currency dealer Okasan Securities Co.
Selain itu, pelemahan juga dialami oleh yen seiring dengan kenaikan saham-saham Asia yang akhirnya mendorong investor untuk membeli mata uang dengan yield yang tinggi. Sementara itu, yen juga melemah menjadi 98,35 per dolar dari 97,39.
Sekadar tambahan informasi, pada pagi ini, euro mengalami penguatan dari 126,26 yen menjadi 128,32 yen. Poundsterling juga menguat dari US$ 1.6373 menjadi US$1.6438.