Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa mengirim militer ke Venezuela merupakan "sebuah pilihan" dan Trump menegaskan bahwa ia telah menolak permintaan Presiden Nicolas Maduro untuk mengadakan pertemuan.
"Tentu saja, itu (mengirim militer) adalah sesuatu yang ada dalam pilihan," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan CBS yang akan disiarkan pada hari Minggu, (3/2) seperti dikutip dari Reuters.
Trump mengatakan, Maduro meminta pertemuan beberapa bulan lalu dan dia menolak pemimpin Venezuela.
"Saya menolaknya karena kami sangat jauh dalam prosesnya," katanya dalam kutipan dari wawancara Face the Nation CBS. "Jadi, saya pikir prosesnya berjalan - sangat, sangat besar protes yang luar biasa." imbuhnya.
Puluhan ribu orang memadati jalan-jalan untuk memprotes pemerintah Maduro, mengenakan bendera Venezuela yang berwarna kuning, merah dan biru.
Ketika tekanan domestik dan internasional meningkat pada Maduro untuk mundur, seorang jenderal angkatan udara senior menolaknya dalam sebuah video yang beredar sebelumnya pada hari Sabtu.
Malah Jenderal senior tersebut menyatakan kesetiaannya kepada kepala parlemen dan presiden sementara yang memproklamirkan dirinya sendiri, Juan Guaido.