Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
Produksi Batu Bara China - Kemampuan produksi komoditas China mulai menunjukkan tanda-tanda pulih pasca mendapat tekanan panjang akibat pandemi Covid-19. Salah satu sektor yang cukup membuat lega adalah batu bara.
Produksi batu bara China berhasil menyentuh rekor tertinggi pada tahun 2023. Situasi ini terjadi di tengah fokus yang berkelanjutan pada keamanan energi dan meningkatnya permintaan setelah pandemi.
Menurut data yang dirilis Biro Statistik Nasional hari Rabu (17/1), China berhasil memproduksi 4,66 miliar metrik ton batu bara tahun lalu, naik 2,9% dari tahun sebelumnya. Catatan itu memperkokoh posisi Tiongkok sebagai produsen batu bara terbesar di dunia.
Baca Juga: Ganggu Rantai Pasok, China Desak Serangan Terhadap Kapal di Laut Merah Dihentikan
Di bulan Desember saja, produksi mencapai 414,31 juta ton, hampir sama dengan produksi bulan November sebesar 414 juta ton dan naik 1,9% dari tahun sebelumnya.
Mengutip Reuters, rata-rata produksi harian di bulan itu adalah dari 13,36 juta ton, turun dari rekor rata-rata harian tertinggi di bulan November sebesar 13,8 juta ton.
Para analis memperkirakan, produksi batu bara China akan mengalami sedikit peningkatan lagi pada tahun 2024.
Baca Juga: Ekonomi China Diprediksi Melambat Tahun Ini dan Kian Melemah Tahun Depan
Laju pertumbuhan telah melambat selama setahun terakhir, didorong oleh upaya keamanan energi yang mendorong peningkatan produksi mulai tahun 2021.
Analis dari Macquarie mecatat, pada tahun 2023 pertumbuhan produksi dalam negeri cenderung datar, sebagian besar disebabkan oleh penghentian penambangan terkait keselamatan. Situasi ini membuat pertumbuhan permintaan melebihi pertumbuhan pasokan.
Pada akhirnya, hal ini mendorong impor batu bara China lebih tinggi, ke rekor tertinggi sebesar 474,42 juta ton pada tahun 2023, karena pengguna beralih ke impor sebagai akibat dari kenaikan harga dan penurunan kualitas batu bara dalam negeri.