Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Produksi daging babi China pada tahun 2024 turun untuk pertama kalinya setelah naik selama tiga tahun berturut-turut, karena perusahaan peternakan mengurangi tingkat pemotongan karena pasokan babi yang melimpah dan permintaan daging yang lemah.
Mengutip Reuters, Jumat (17/1), data resmi yang dirilis hari ini menunjukkan, China menghasilkan 57,06 juta metrik ton daging babi pada tahun 2024, turun 1,5% dari 57,94 juta ton pada tahun 2023, yang merupakan rekor tertinggi kedua.
Data tersebut menunjukkan, para petani menyembelih 702,56 juta babi pada tahun 2024, turun 3,3% dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: China Selidiki Impor Daging Sapi Imbas Kelebihan Pasokan yang Menekan Harga
China menyumbang sekitar setengah dari konsumsi daging babi dunia. Musim dingin selama kuartal keempat biasanya merupakan musim puncak untuk konsumsi daging babi dan daging olahan.
Pada kuartal keempat, produksi turun 1,8% tahun-ke-tahun menjadi 14,66 juta metrik ton, turun dari tahun sebelumnya untuk kuartal keempat berturut-turut, menurut perhitungan Reuters dari data dari Biro Statistik Nasional.
Meskipun permintaan lesu, beberapa perusahaan meningkatkan produksi pada kuartal keempat setelah inventaris dan pemotongan biaya membantu mereka kembali memperoleh keuntungan.
Banyak perusahaan babi besar di China kini berharap dapat menaikkan tingkat pemotongan pada tahun 2025 setelah memperlambat produksi pada tahun 2024.
Wen's Foodstuff Group mengatakan pihaknya berencana untuk menyembelih 34 juta babi tahun ini, naik 12,65% dibandingkan dengan tahun 2024, sementara New Hope berencana untuk menyembelih 1 juta hingga 2 juta babi lagi.
Baca Juga: Bukan Perang Dagang, Ini yang Diinginkan Uni Eropa dari China
Populasi babi China mencapai 427,43 juta pada akhir Desember, turun 1,6%, menurut data tersebut.
Data terpisah dari kementerian pertanian China menunjukkan, populasi induk babi turun 1,9% menjadi 40,80 juta pada akhir November.
Meskipun ukuran populasi lebih kecil, analis memperkirakan pasokan babi China pada tahun 2025 akan tetap melebihi permintaan dan menekan harga karena peningkatan produktivitas induk babi.
Sementara itu, produksi daging sapi China naik tahun lalu sebesar 3,5% menjadi 7,79 juta ton.
Sedangkan produksi unggas meningkat 3,8% menjadi 26,6 juta ton dan produksi daging domba dan kambing menurun 2,5% menjadi 5,18 juta ton.